Polres Samosir Kirim Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Bencana di Sumut
MATATELINGA, Samosir Polres Samosir menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak bencana di beberapa wilayah Provinsi S
Lifestyle
MATATELINGA, Sudah lebih dari seminggu terjadinya banjir bandang dan longsor di beberapa kabupaten/daerah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Jumlah korban meninggal dunia terus bertambah dan banyak yang hilang serta ratusan ribu penduduk terdampak bencana tersebut harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Peristiwa banjir dan longsor tersebut hingga saat ini masih menjadi berita utama dan perbincangan di beberapa televisi nasional yang jika kita saksikan kejadian tersebut melalui layar kaca terasa kesedihan mendalam dan sulit dibayangkan betapa menderitanya saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir dan longsor tersebut.
Saking dahsyatnya banjir bandang dan tanah longsor tersebut, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf yang sering disebut Mualem, menyebutkan bencana alam di Aceh sebagai tsunami kedua.
Baca Juga:
Oleh : HMD Harahap
Sebagaimana diberitakan media mainstream seperti surat kabar, televisi, dan radio serta Medsos (media sosial) seperti Youtube dan WhatsApp bahwa akibat bencana banjir dan longsor tersebut terjadi kerusakan yang sangat parah, ratusan bahkan mungkin ribuan rumah terseret air banjir dan ratusan jembatan rusak sehingga beberapa daerah terisolir karena akses jalan terputus tidak bisa dilalui akibat longsor, listrik mati total dan jaringan internet juga tidak berfungsi sehingga benar-benar beberapa daerah terkena banjir dan longsor menjadi terisolir.
Situasi dan kondisinya sangat mencekam serta mengkhawatirkan akibat stock pangan semakin menipis bahkan sebagian warga di beberapa daerah konon "terpaksa menjarah super market karena kehabisan bahan makanan" sementara untuk memasok bantuan dari luar mengalami kendala akibat banjir dan longsor disertai potongan kayu besar dan kecil yang memporak porandakan jalan dan beberapa jembatan terputus.
Banyak pihak yang menuding terjadinya banjir bandang dan longsor yang dahsyat tersebut bukan semata-mata faktor alam tetapi akibat ulah manusia yang "dianggap serakah dalam mengeksploitasi hutan".
Salah satunya adalah WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Sumatera Utara menyatakan banjir besar bukan hanya akibat cuaca ekstrem, tetapi juga kerusakan hutan dan alih fungsi lahan. WALHI Sumatera Utara menilai banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah beberapa waktu belakangan bukan semata-mata akibat cuaca ekstrem. "(ANTARA, Yudi Manar) Jakarta, CNN Indonesia, Senin, 01 Des 2025 15:14 WIB".
Selanjutnya WALHI menyatakan banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar adalah bencana ekologis akibat deforestasi masif, (hilangnya tutupan hutan secara permanen) bukan hanya karena cuaca ekstrem, WALHI menyoroti kerusakan hutan oleh perusahaan dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit, yang diperparah oleh kebijakan pemerintah.
Bukti di lapangan, seperti banyaknya kayu yang hanyut terbawa banjir dan citra satelit yang menunjukkan hutan gundul, menguatkan argumen ini.
Kita sependapat dengan WALHI tersebut dan sejatinya kerusakan hutan di Indonesia sudah berlangsung puluhan tahun akibat eksploitasi hutan secara berlebihan dan tanpa memperhatikan keberlanjutannya, seperti penebangan illegal, pembukaan lahan secara masif untuk perkebunan atau tambang serta pemanfaatan flora dan fauna secara sewenang-wenang tanpa memperhitungkan dampak jangka panjang.
Tindakan ini menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah, hilangnya ekosistem dan keanekaragaman hayati, dan risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Sungguh aneh masih ada tokoh tertentu di negeri ini yang menyebutkan kayu-kayu yang dibawa banjir tersebut adalah kayu besar yang tumbang karena sudah lapuk.
MATATELINGA, Samosir Polres Samosir menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak bencana di beberapa wilayah Provinsi S
Lifestyle
MATATELINGA, Simalungun Kebakaran hebat menghanguskan sebuah bengkel motor di Jalan Asahan KM 8, namun respon cepat Polres Simalungun melal
Berita Sumut
MATATELINGA, Medan MusibahBencana banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara sejak akhir November hingga awal Desember 2025 kian meneg
Berita Sumut
MATATELINGA, Moskow Dalam sebuah wawancara dengan saluran TV India Today, Putin mengatakan pertemuan selama lima jam itu diperlukan untuk m
Internasional
MATATELINGA, Old Trafford Pada pertandingan ini sebenarnya Manchester United sempat unggul terlebih dahulu melalui Diogo Dalot, namun West
Bola
MATATELINGA, Tapteng Dalam situasi darurat yang menuntut kecepatan, ketepatan, dan keberanian, Personel Search and Rescue (SAR) Batalyon A
Berita Sumut
MATATELINGA, Washington Mahkamah Agung AS pada hari Kamis menghidupkan kembali peta elektoral Texas yang telah digambar ulang, yang diranca
Internasional
MATATELINGA, MedanMengetahui adanya informasi pinggiran Sungai Deli yang tergerus akibat luapan air saat terjadi banjir yang lalu, Wakil Wa
Berita Sumut
MATATELINGA, MedanPembangunan kota bukan sekadar hanya pembangunan fisik seperti jembatan dan gedung bertingkat. Melainkan tentang Memanus
Berita Sumut
MATATELINGA, Simalungun Antrean panjang kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Raya berpotensi menimbulkan kemaceta
Berita Sumut
MATATELINGA, TapselSebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terdampak banjir dan longsor di wilayah Batang Toru dan sekitarnya, Kepoli
Berita Sumut
MATATELINGA, Simalungun Sekretaris Daerah (Sekda) Simalungun Mixnon Andreas Simamora yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Seleksi (Pans
Berita Sumut