"Saat rekontruksi, Kamis, (24/10/2024) pasalnya pasal 170 ayat 1dan 351 pasal 1. Tapi setelah ditandatangani usai rekonstruksi, berubah jadi pasal 351 ayat 3 dan 179 ayat 3. Jadi kamu semua saksi, baik istri korban Dollar Hutajulu tidak tanda tangan," terang Manotar Tampubolon lewat sambungan telpon, Senin (28/10/2024).
Kasus kematian Dollar Hutajulu pada (15/4/2024) menyeret Jubeleum Panjaitan dan Berton Sinaga. Menurut pengacara Manotar Tampubolon, penanganan perkara kasus Dollar Hutajulu tidak sesuai dengan KUHAP dan diduga banyak melanggar Perkab dan KUHAP.
BACA JUGA:Polres Simalungun Siap Dukung Program Prioritas Presiden"Sejak awal, kasusnya kita amati dan kita teliti dan banyak kejanggalan. Si korban jelas dan nyata meninggal dunia karena minum racun. Saat pra rekonstruksi dan rekonstruksi, tidak terlihat terjadi penganiayaan yang disangkakan kepada Jubeleum dan Berto.
14 orang saksi tidak ada yang melihat terjadi penganiayaan malah mereka menyaksikan kalau Dollar Hutajulu dilarikan ke rumah sakit karena minum racun. Jadi kenapa dilakukan penahanan,"? ungkap Manotar Tampubolon.
BACA JUGA:Mayat Wanita Koper : Dibunuh Saat Berhubungan Intim, Dua Polisi TerlibatPara pengacara Dr. Manotar Tampubolon S.H., M.H, Agus Darmanto Panjaitan, S.H., M.H dan Jefferson Hutagalung, S.H. M.H. akhirnya melaporkan beberapa oknum penyidik Polres Toba ke divisi Propam Poldasu.
Kematian Dollar Hutajulu menyita banyak perhatian masyarakat. Sudah lebih dari 116 hari Jubeleum Panjaitan dan Berto Sinaga ditahan di Mako Polres Toba namun belum dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Balige.
Hingga saat ini, kasus tersebut masih belum jelas bagaimana akhirnya. Masyarakat menunggu akhir dari kematian Dollar Hutajulu dan nasib para penyidik Polres Toba yang dilaporkan para pengacara ke divisi Propam Poldasu.
Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.