Rabu, 09 Juli 2025 WIB

Antara Kuliah dan Kehidupan: Perjuangan Dani di Balik Gelar Sarjana

Ahmad Anugrah Lubis - Sabtu, 07 Juni 2025 19:35 WIB
Antara Kuliah dan Kehidupan: Perjuangan Dani di Balik Gelar Sarjana
Raih sarjana
MATATELINGA,Medan ::Di tengah gemerlapnya kehidupan kampus Universitas Negeri Medan (Unimed), terselip kisah perjuangan seorang mahasiswa yang tak hanya mengejar gelar, tetapi juga mempertaruhkan segalanya demi bertahan hidup. Namanya Dani, mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi semester akhir, yang di usia 20 tahun telah memanggul beban kehidupan lebih berat dari teman-teman sebayanya.


Kehidupan Dani berubah drastis sejak kepergian sang ayah, Dahnial Armansyah, S.E., yang wafat karena stroke pada tahun 2023 di usia 57 tahun. Sebagai anak kedua dari dua bersaudara, Dani harus mengambil alih peran sebagai tulang punggung keluarga. Ibunya, Rini Yusanti (54), tidak dapat bekerja karena menderita skizofrenia, sementara kakaknya, Dani Habibie (23), baru saja menyelesaikan pendidikan sarjana dan masih dalam pencarian pekerjaan.




Ketika banyak mahasiswa sibuk dengan tugas dan pergaulan, Dani justru berjuang menghidupi keluarganya. Ia sempat bekerja sebagai barista selama delapan bulan, namun penghasilannya tak mencukupi. Kini, ia bekerja sebagai tukang potong ikan di Marindal, pekerjaan yang menuntut tenaga dan waktu lebih banyak. Dari pagi hingga malam, ia berdiri memotong hingga 50 kilogram ikan setiap hari demi upah Rp115.000 per hari.


[br]

“Kalau saya menuruti gengsi, berarti saya egois dan tidak memikirkan kebutuhan keluarga di rumah,” ujarnya sembari tersenyum, menyiratkan ketegaran yang luar biasa.

Pekerjaannya memang berat, namun bukan alasan bagi Dani untuk berhenti mengejar impiannya. Meski lelah bekerja hingga larut malam, ia tetap aktif berkuliah dari pukul 08.00 pagi hingga 15.00 siang. Malam hari, ia langsung berganti peran sebagai pencari nafkah. Tak jarang, rasa kantuk menguasainya di ruang kelas. “Saya sering ketiduran di kelas karena kurang tidur, tapi dosen saya pengertian,” ucapnya dengan mata berbinar.

Tak hanya aktif di ruang kuliah, Dani juga terlibat dalam berbagai kegiatan akademik dan organisasi. Ia dipercaya menjadi asisten dosen dalam seminar tahunan batch 1 dan 2, serta pernah magang di Direktorat Jenderal Pajak Medan Polonia sebagai Account Representative dan di Seksi Pelayanan. Selain itu, Dani menorehkan prestasi dengan meraih sertifikat internasional dari Google, Microsoft, Yale University, dan Stanford University " bukti bahwa semangat belajar tak pernah padam di tengah keterbatasan.

Sabtu dan Minggu adalah waktunya untuk belajar mandiri. Dani tahu, setiap usaha hari ini adalah investasi masa depan. “Saya aktif untuk mengasah skill dan memperkuat CV, supaya nanti ketika lulus bisa langsung kerja,” katanya penuh harapan.

Kisah Dani adalah potret keteguhan hati seorang anak bangsa. Dalam hidup yang penuh keterbatasan, ia tak pernah meminta belas kasihan. Ia justru menjadi inspirasi: bahwa pendidikan dan kehidupan bisa diperjuangkan bersamaan, selama ada tekad dan cinta untuk keluarga.

Saat generasi muda lainnya mencari jati diri, Dani telah menemukannya " dalam wujud tanggung jawab, kerja keras, dan pengorbanan. Di balik gelar sarjananya nanti, akan tersimpan kisah yang tak hanya layak dikenang, tetapi juga dijadikan teladan.


Penulis Reggi Ermila Fasila NIM : 0603221030
Jurusan Ilmu Komunikasi
UINSU
Editor
: Putra
SHARE:
 
Tags
 
Komentar
 
Berita Terbaru