MATATELINGA, Jakarta - Saat diundang menjadi narasumber dalam acara Bincang Tipis-Tipis dengan Host Erman Tale Daulay, Sekjen PM 08 Akhmad Gojali Harahap menyampaikan bahwa dalam konteks pencalonan Prabowo Gibran ini kita melihat bahwa Gibran menjadi daya ungkit elektoral, beliau ini adalah representasi kaum muda yang cerdas, kerja pilolitik dan usaha yang dia lakukan selama ini sudah menjadi bukti.
"Beliau juga adalah representasi kaum milenial atau generasi Z menjadi daya tarik yang luar biasa, " katanya.
Prabowo juga survey-nya sangat bagus diantara 35 sampai 40 persen, ketika dia berpasangan dengan Gibran, saya kira daya ungkitnya atau elektoralnya itu semakin tinggi karena perpaduan antara kaum muda dengan Pak Prabowo yang sudah sangat dewasa dan sangat matang dalam berpolitik, Prabowo juga dikenal sebagai pejabat publik di kementerian.
"Berdasarkan data dari KPU diperoleh bahwa 51 persen pemilih kita itu usianya 40 tahun ke bawah atau sebaya dengan Gibran, tentu kita kan tidak hnya sebaya-sebaya gitu, tapi harus ada gagasan dan program yang terukur untuk para pemilih ini sehingga bisa menentukan pilihannya, apa strateginya untuk menyasar kaum millenial ini?" demikian pertanyaan Erman Tale Daulay.
Menurut Akhmad Gojali Haramhap, di luar sana, banyak orang yang berbicara negatif tentang Gibran, tapi kalau kita mau jujur ketika dia bicara atau tampil pada kesempatan pertama ketika mau berangkat dari GBK untuk mendaftar ke KPU terlihat jelas bahwa Gibran ini tidak seperti yang dibayangkan banyak orang, bahwa Gibran ini anak ingusan, Gibran ini anak kemarin, bocah dan lain sebagainya.
"Tapi dia sudah menunjukkan kemarin ketika bicara, walau hanya beberapa menit, tapi Gibran sudah bicara program yang menurut saya sudah cukup bagus dan itu menyentuh berbagai kalangan, termasuk pesantren, ia akan memantapkan dana abadi pesantren, memberikan dukungan dan bantuan dana kepada millenial dalam mengembangkan start-up, kemudian ada dana untuk lansia dan yang lainnya. Artinya, Gibran punya visi ke depan untuk membangun bangsa ini, " tandas Gojali Harahap.
Kita tentunya punya komitmen untuk memenangkan Prabowo, lanjutnya dan kita selalu diingatkan jangan pernah mencaci maki, jangan pernah menjelekkan orang lain tapi seluruh pendukung Prabowo termasuk para relawan itu harus melakukan konsolidasi dengan riang gembira atau menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024 nanti sebagai pesta demokrasi.
"Yang namanya pesta itu kan harus riang gembira, harus santun dan menghargai satu sama lain, apalagi tiga kandidat ini, kontestan ini adalah kader-kader terbaik bangsa, " katanya.
Tidak wajar kalau kita menjelek-jelekkan kader terbaik bangsa, seperti kata Pak Prabowo bertandinglah secara fair, bertandinglah sesuai dengan aturan main yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama.
