Opini

Strategi Komunikasi Kinerja Kejaksaan Dalam Rangka Peningkatan Kepercayaan Publik

Administrator
Matatelinga/Istimewa
Yos Arnold Tarigan, SH, MH (Koordinator Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara)

MENGAPA komunikasi penting dalam setiap aktivitas manusia, termasuk lembaga negara. Perlu diketahui, bahwa komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehiduapan sehari-hari di rumah tangga, ditempat pekerjaan, dipasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Komunikasi sangat penting bagi kehidupan manusia.



Oleh : Yos Arnord Tarigan,SH,MH (Koordinator Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara)


Berkembangnya pengetahuan manusia dari hari ke hari karena komunikasi. Komunikasi juga membentuk sistem sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, maka dari itu komunikasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan.


Pengertian komunikasi dapat diihat dari etimologi (bahasa) dan terminologi (istilah) Dari sudut etimologi, menurut Roudhonah dalam buku ilmu komunikasi, dibagi menjadi beberapa kata diantaranya “communicare yang berarti berpartisipasi atau member tahukan, Communis opinion yang berarti pendapat umum.


Raymond S. Ross yang dikutip oleh Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar mengemukakan bahwa

“Komunikasi atau Communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin Communis yang beberarti membuat sama”.2 Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah suatu penyampaian pesan yang bertujuan untuk membuat sama persepsi atau arti antara komunikator dan komunikan.


Sedangkan secara “terminologi” ada banyak ahi yang mencoba mendefinisikan diantaranya Hovland, Janis dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale bahwa “komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain”.3 Menurut Laswell bahwa “komunikasi itu merupakan jawaban terhadap who says what in which medium to whom with what effect (siapa mengatakan apa dalam media apa kepada siapa dengan apa

efeknya).


John B. Hoben mengasumsikan bahwa komunikasi itu (harus) berhasil “Komunikasi adalah pertukaran verbal pikiran atau gagasan”. Dari beberapa pengertian diatas dapat dirangkum bahwa komunikasi adalah suatu proses dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan media tertentu yang berguna untuk membuat pemaham yang sama diantara mereka, informasi yang disampaikan dapat memberikan efek tertentu kepada komunikan.


Komunikasi adalah informasi yang disampaikan dari satu tempat lain dengan pemindahan informasi, ide, emosi, keterampilan dan lain-lain dengan menggunakan simbol seperti kata, figur dan grafik serta memberi, meyakinkan ucapan dan tulisan.


Komunikasi adalah “proses atau tindakan menyampaikan pesan (message) dari pengirim (sender) ke penerima (receiver), melalui suatu medium (channel) yang biasa mengalami gangguan (noice). Dalam definisi ini, komunikasi haruslah bersifat intentional (disengaja) serta membawa perubahan.


Salah satu lembaga negara yang sangat konsen dalam mengomunikasikan kinerja dan capaian kinerjanya adalah Kejaksaan. Kejaksaan dibawah kepemimpinan Pak Jaksa Agung ST Burhanuddin selalu menekankan pentingnya pelayanan dan komunikasi kepada masyarakat. Pelayanan kepada masyarakat perlu ditingkatkan dengan memperbaiki pelayanan ditingkat internal dan eksternal.


Pelayana internal adalah bagaimana semua bidang di Kejaksaan bisa saling mendukung, saling mensupport data, informasi dan jawaban atas pertanyaan masyarakat. Baik jawaban atas surat yang dilayangkan by email, surat terbuka atau surat yang dikirim lewat Ombudsman, jawaban atas aksi demo, jawaban atas pertanyaan para wartawan, LSM maupun masyarakat umum lainnya.


Untuk eksternal, lini depan Kejaksaan yaitu bidang Penerangan Hukum perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam membangun komunikasi dua arah. Baik lewat penerangan hukum dan penerangan hukum ke sekolah, pesantren, kampus, masyarakat dan institusi lainnya.


Membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak termasuk ormas, LSM, wartawan, akademisi dan masyarakat umum lainnya. Dalam hal membangun hubungan baik ini perlu juga mengedepankan unsur kehati-hatian agar jangan sampai informasi rahasia tersampaikan ke luar.


Setiap informasi yang keluar dari Kejaksaan harus akuntabel, dimana data-data pendukungnya harus lengkap dan akurat agar tidak menimbulkan pemikiran yang simpang siur. Data yang keluar bisa dipertanggungjawabkan, misalnya data tentang tuntutan mati, jumlah RJ, jumlah DPO yang diamankan dan data lainnya yang diperoleh dari semua bidang yang ada di Kejaksaan.


Salah satu strategi penguatan komunikasi yang tidak kalah pentingnya adalah harmonisasi dari seluruh bidang yang ada di Kejaksaan untuk saling melengkapi, memberikan masukan, menyelaraskan segala data dan informasi. Kelak, ketika berita atau informasi tersebut sampai ke masyarakat atau publik sudah menjadi baik dan menciptakan harmoni di tengah masyarakat.


Kemudian, loyal atau kesetiaan sangat dibutuhkan dalam penguatan komunikasi. Dimana seluruh tim atau jajaran di Kejaksaan loyal dalam memberikan informasi dan data yang akuntabel dan tidak menimbulkan pemahaman yang negatif bagi masyarakat.


Tidak hanya loyal, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan maju, seluruh jajaran Kejaksaan harus bisa menyesuaikan diri dengan teknologi tersebut, bisa beradaptasi dalam mengadopsi teknologi terbaru untuk mendukung komunikasi yang handal dan bisa memberikan solusi atau jawaban dengan cepat.


Komunikasi yang berkualitas akan bisa dicapai apabila seluruh jajaran di Kejaksaan berkolabirasi dengan baik. Bekerjasama untuk menelurkan atau menghasilkan ide atau gagasan serta menyelesaikan masalah yang dihadapi secara bersama-sama menuju visi bersama, yaitu menjadikan lembaga Kejaksaan menjadi lembaga penegak hukum yang dipercaya masyarakat. Tanpa kolaborasi dan kerjasama yang baik antar bidang yang ada di Kejaksaan, maka informasi yang akan disampaikan ke luar bisa menjadi rancu dan kurang lengkap.


Dengan kerjasama yang baik (kolaborasi yang kuat) maka komunikasi yang dihasilkan akan menjadi lebih baik. Tidak hanya dengan jajaran di Tingkat Kejaksaan Tinggi, komunikasi yang baik dengan jajaran di Daerah (Kejari dan Cabjari) juga perlu dijalin untuk memberikan jawaban yang akurat ketika ada pertanyaan yang ditujukan kepada Kejari atau Cabjari.


Mengedepankan Sinergitas, Koordinasi, Adaptif, Transformasi, Inovatif


Lembaga Kejaksaan tak pernah absen dari aksi demo atau pertanyaan dari sejumlah wartawan dan LSM yang mempertanyakan banyak hal termasuk penanganan perkara dan eksekusi atas keputusan hakim dalam persidangan. Masih adanya oknum jaksa nakal yang dilaporkan agar segera ditindaklanjuti dengan transparan.


Untuk hal ini perlu mengedepankan sinergitas dari seluruh jajaran yang pada akhirnya tetap bermuara pada Bidang Penerangan Hukum sebagai corong Kejaksaan yang bertugas untuk memberikan jawaban atas pertanyaan wartawan, LSM atau masyarakat.


Komunikasi yang efektif akan diperoleh ketika seluruh jajaran berkoordinasi, secepatnya menyesuaikan diri dengan keadaan dan inovatif dalam memberikan jawaban atas pertanyaan. Baik kepada internal maupun eksternal.


Bijaksana dan cerdas dalam memilih kata per kata serta rangkaian kalimat yang menyejukkan agar tidak menimbulkan konflik berkepanjangan dikemudian hari. Keberhasilan komunikasi juga sudah didukung teknologi, dimana setiap kali ada laporan atau surat masuk melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), dengan cepat bisa direspon pihak terkait tanpa harus menunda-nunda waktu untuk menjawabnya. Tamu yang hadir juga sudah langsung diketahui identitasnya dan wajahnya karena berbasis teknologi terpadu dan bisa diakses oleh jajaran yang berkompeten.


Sumber Daya Manusia yang Berintegritas

Terciptanya komunikasi yang baik sudah pasti membutuhkan SDM yang handal dan berintegritas. Untuk mendapatkan SDM berkualitas dan berintegritas ini perlu dilakukan pengayaan atau diikutkan dalam seminar atau diskusi yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kompetensinya dalam memberikan komunikasi yang baik terutama dalam membangun image Kejaksaan baik lewat pemberitaan, status di Media Sosial, atau berkreasi lewat video singkat yang bisa membentuk opini positif tentang Kejaksaan.


SDM berkualitas juga dibutuhkan dalam menciptakan terobosan-terobosan baru dalam membangun komunikasi dengan generasi milenial yang ke depan menjadi generasi penerus bangsa. SDM berkualitas tidak cukup hanya pintar dan cerdas tapi juga cakap dalam bertutur kata dan bahasa. Untuk mendapatkan SDM seperti ini dibutuhkan pelatihan dan pembentukan SDM yang bisa berkomunikasi dengan baik dalam menyampaikan keberadaan Kejaksaan ke masyarakat.

Strategi Komunikasi

Kejaksaan dalam mengomunikasikan banyak hal mempunyai stategi-strategi khusus dan perlu memperhatikan beberapa hal yang bisa menghambat tersampaikannya informasi yang diberikan. Dalam menyampaikan pesan atau mengomunikasikan sesuatu hal, hindari penggunaan singkatan, bahasa gaul, jargon dan bentuk bahasa lain yang mungkin tidak dimengerti oleh orang lain. Eja kata-kata dan pastikan ejaan dan tata bahasa yang tepat.


Sebelum mengirim email, teks, atau bentuk komunikasi tertulis lainnya, luangkan waktu untuk mengoreksi dan melakukan pengeditan yang diperlukan. Ini memastikan komunikasi tertulis Anda profesional dan menyampaikan pesan Anda seakurat mungkin.


Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam strategi komunikasi adalah :

1. Sumber Daya Manusia yang Berintegritas

Terciptanya komunikasi yang baik sudah pasti membutuhkan SDM yang handal dan berintegritas. Untuk mendapatkan SDM berkualitas dan berintegritas ini perlu dilakukan pengayaan atau diikutkan dalam seminar atau diskusi yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kompetensinya dalam memberikan komunikasi yang baik terutama dalam membangun image Kejaksaan baik lewat pemberitaan, status di Media Sosial, atau berkreasi lewat video singkat yang bisa membentuk opini positif tentang Kejaksaan.


SDM berkualitas juga dibutuhkan dalam menciptakan terobosan-terobosan baru dalam membangun komunikasi dengan generasi milenial yang ke depan menjadi generasi penerus bangsa. SDM berkualitas tidak cukup hanya pintar dan cerdas tapi juga cakap dalam bertutur kata dan bahasa. Untuk mendapatkan SDM seperti ini dibutuhkan pelatihan dan pembentukan SDM yang bisa berkomunikasi dengan baik dalam menyampaikan keberadaan Kejaksaan ke masyarakat.


2. Pencapaian Kinerja Harus berorientasi pada Pelayanan

Apa pun yang dilakukan untuk menghasilkan jawaban atas pertanyaan atau data yang akurat tetap harus berorientasi pada pelayanan. Setiap kali menerbitkan pers release atau informasi yang keluar harus didokumentasikan sebagai bahan evaluasi untuk mendapatkan kekurangan-kekurangan demi perbaikan ke depannya.


3. Diperlukan Publikasi Kinerja secara Menyeluruh

Publikasi kinerja secara menyeluruh menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur keberhasilan sebuah institusi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.


Publikasi kinerja bisa dilakukan lewat :


- Laporan informasi harian dan laporan informasi khusus (Lapinhar dan Lapinsus)


- Konfrensi Pers dengan mengundang wartawan ke kantor Kejaksaan dan menyampaikan informasi yang akurat dengan tetap mengedepankan akuntabilitas dan transparan dalam menyampaikan data yang ada. Untuk bahan konfrensi pers, tim dari Kejaksaan harus menyiapkan bahan yang lengkap agar tidak menimbulkan multitafsir yang abu-abu bagi kalangan wartawan.


- Produksi Pers Release atau Siaran Pers yang bisa disebarluaskan kepada wartawan untuk selanjutnya dimuat di media cetak, media online dan media elektronik. Produksi pers release ini akan lebih efektif jika semua bidang bisa bersinergi dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan.


Hasil dari siaran pers adalah dimuatnya berita di berbagai media, untuk hal ini perlu klipping pers sebagai bahan evaluasi pimpinan untuk langkah-langkah positif ke depannya.


- Publikasi lewat akun media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook atau lewat website internal Kejaksaan. Untuk pengelola publikasi lewat media sosial ini dibutuhkan SDM yang profesional dan berintegritas.


- Publikasi lewat video singkat atau panjang yang bisa dimuat di akun Youtube Kejaksaan setempat.


-Salah satu terobosan yang bisa dilakukan adalah dengan mengadakan siaran langsung (live) terkait kegiatan Kejaksaan. Ini akan membuka wawasan banyak orang dalam melihat kinerja Kejaksaan yang sesungguhnya. Teknologi yang ada saat ini sudah sangat mendukung segala sesuatunya menjadi lebih cepat.


-Mengadakan Lomba Karya Tulis untuk tingkat pelajar dan mahasiswa, tingkat wartawan dan umum. Menggelar kegiatan seminar atau pelatihan yang melibatkan pihak eksternal.


Ada banyak cara yang bisa dilakukan saat ini untuk mempublikasikan kinerja berbasis pelayanan. Ini semua tergantung pada kreativitas dan SDM yang mengawal informasi tersebut bisa dikomunikasikan ke dalam maupun ke luar. Dengan harapan, apa yang dilakukan Kejaksaan bisa diketahui semua kalangan.

Penulis
: Yos Arnold Tarigan
Editor
: James P Pardede
Tag:KejaksaanKejati SumutKomunikasi HukumKoordinatorStrategi KomunikasiYos Arnold Tarigan

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.