"Semakin panas, semakin besar ketegangan yang dirasakan tubuh kita, dan semakin banyak kita perlu berkeringat untuk mendinginkan tubuh," kata NASA dalam situs webnya. "Tetapi udara lembab mempunyai kapasitas yang lebih kecil untuk menahan kelembapan tambahan, sehingga air menguap lebih lambat dalam kondisi lembab."
Saat cuaca panas, tubuh manusia berkeringat, dan penguapan keringat tersebut ke udara membantu mendinginkan tubuh. Namun jika kelembapan udara terlalu tinggi, hal ini akan menghambat penguapan keringat, sehingga mengurangi kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri.
BACA JUGA:Perang kata-kata Perselisihan Publik antara Israel dan AS Berlanjut, Penahanan SenjataUntuk memperkirakan efek tersebut, para ilmuwan menghitung suhu “bola basah” dengan menutup termometer dengan kain basah dan mengukur jumlah penguapan uap air yang mendinginkan termometer, menurut laporan Reuters.
Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.