MATATELINGA, Pematang Siantar - Lahir dari pasangan orangtua yang tunanetra, tidak membuatnya patah semangat. Kisah luar biasa dimana panggung wisuda Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar mencatatkan sejarah. Salah seorang wisudawan Septiana Hirawati Pasaribu, dengan penuh kebanggaan, menerima predikat sebagai lulusan terbaik alias Cumlaude, Rabu (5/12/2023).
Lahir dari keluarga ayah dan ibunya yang tunanetra, Septiana mencuri perhatian yang hadir. Termasuk Ephorus HKBP, Pdt Dr Robinson Butarbutar, tidak bisa menyembunyikan kekagumannya. Potret Septiana bersama kedua orangtuanya menyebar di media sosial, menyulut rasa haru dan inspirasi di kalangan warganet.
"Rasa haru yang tak terbayangkan: Seorang lulusan terbaik, Septiana Hirawati br Pasaribu, Prodi Pendidikan Bhs Inggris IPK 3,78, adalah putri dari pasangan orang tua Tunanetra. Betul lagu orang Kristen Batak: 'Anakkonhi do hamoraon di ahu'," tulis Robinson, di akun Facebooknya, menggambarkan kebanggaan akan prestasi luar biasa Septiana.
Namun, di balik senyumnya yang memancarkan kebahagiaan, Septiana adalah produk dari perjuangan dan tekad yang tak kenal lelah. Ayah dan ibunya, tukang pijat yang sesekali ngamen di seputaran kota Siantar, menjadi inspirasi dan pilar kekuatan dalam hidupnya.
"Kehidupan masa kecilku, tidaklah seperti anak pada umumnya. Ejekan bahkan cacian kerap kuhadapi ketika masih belia," ungkap Septiana, merefleksikan masa-masa sulit yang dilewatinya.
Meski begitu, saat memasuki dunia kuliah, dukungan teman-temannya membawa warna baru. Mereka tidak hanya menjadi teman bermain, tapi juga sumber semangat bagi Septiana untuk terus berkarya. Dukungan ini mengubah pandangan dan meruntuhkan dinding yang memisahkan keberhasilan dan keterbatasan.