Ekonomi

60% BBM Impor, Pertamina Ingin Bangun Kilang Minyak Baru

Administrator
google
Ilustrasi
JAKARTA - Matatelinga, PT Pertamina (Persero) menyatakan sudah menjadi kewajiban membangun kilang minyak baru, meskipun saat ini harga minyak dunia sedang anjlok. Perusahaan pelat merah ini berencana membangun dua hingga tiga kilang baru.


Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menjelaskan, pembangunan kilang diperlukan untuk memproses minyak mentah menjadi produk Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasalnya, hampir 60 persen, produk BBM berasal dari impor.


"Jadi karena itu menjadi kebutuhan kita membangun kemandirian energi, tidak cuma hari ini tapi untuk masa mendatang untuk memiliki kapasitas kilang yang baru, yang ada peningkatan," kata Dwi dalam keterangannya, Minggu (15/2/2015).


"Sudah hampir 22 tahun sampai sekarang, sehingga saya kira itu proses lama tidak ada pengembangan, oleh karena itu membangun kilang jadi sebuah kewajiban ke depan," jelasnya.


Untuk lokasi pembangunan kilang minyak baru sendiri, menurut Dwi masih mencari lokasi yang strategis di luar rencana awal yakni di Bontang, Kalimantan Timur.


"Ya Balikpapan, Bontang itu jadi salah satu alternatif. Tapi kita tetap melihat posisi di Jawa gimana, Sumatera, gimana, Indonesia bagian Timur gimana. Mungkin yang porsi besar untuk pembangunan kilang diharapkan itu nanti di Indonesia bagian timur," imbuhnya.


Dwi menargetkan, pembangunan kilang minyak baru ini dapat terwujud dalam waktu lima tahun ke depan. Selain itu, Pertamina melakukan upgrading kilang yang sudah ada. Nantinya, pembangunan kilang ini akan bekerjasama dengan pihak lain.


"Kilang baru mungkin kerjasama dengan pihak lain, karena cukup besar investasinya," tukasnya. Demikian dilansir laman okezone.com, Minggu (15/2/2015)


(Fit)

Tag:MatatelingaPertamina

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.