Khususnya di Sumatera Utara di antaranya ingin mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara ini, menyatukan umat, rasanya sangat bangga,” kata Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah saat memberi kata sambutan di Aula Madinatul Hujjaj, Asrama Haji, Jalan AH Nasution, Medan, Rabu (30/8).
BACA JUGA:Ijeck: Terus Kembangkan Diri Jadi Pribadi ProfesionalIjeck pun berharap perjuangan para pendiri NU bisa dilanjutkan oleh semua nahdliyin. “Mudah-mudahan perjuangan ini, cita-cita dari para leluhur, orang-orang tua kita pendiri Nahdlatul ulama bisa kita teruskan. Semoga pertemuan kita hari ini diridhai Allah,” katanya.
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar dalam kesempatan yang sama mengisahkan bagaimana NU berdiri. Menurutnya, NU hadir mewujudkan kekuatan tak tertandingi melalui persatuan antarumat Islam dan umat manusia.
"Kekuatan kemenangan ada pada persatuan, jangan harap menang kalau kita masih kelompok-kelompok. Nahdlatul Ulama adalah jam’iyyah diniyah ijtima’iyyah,” ujarnya.
NU katanya adalah miniatur Islam, NU terus berupaya memposisikan diri sebagai organisasi yang sama persis dengan Syariat Allah. “NU terus berupaya menjadi organisasi yang menerapkan ajaran Islam walaupun belum tuntas karena kalamullah tidak terbatas.
Bisa kita katakan NU itu miniatur Islam, identik bukan persis karena pemahaman kita terhadap Islam itu masih sekuku. Ulama-ulama yang ilmunya diakui pun masih mengakui diri hanya secuil memahami Islam,” katanya.
Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.