Berita Sumut

Kerajaan Alam Pagaruyung Terhadap Turunan Pendiri (Negeri) Batubara

Administrator
Mtc/Ist
MATATELINGA, Medan:  Buku Biografi Muhammad Syafi'i yang ditulis Dr(HC) Aidi Yursal, SS.Ing dan diterbitkan penerbit Obor Jakarta setebal hampir 500 halaman sudah turut menjembatani dalam mendapatkan pengakuan  dari Kerajaan Alam Minangkabau Pagaruyung Darur Qarar terhadap turunan pendiri Negeri Batubara  yang kini sudah  menjadi daerah kabupaten di Sumut.

     





Hubungan yang tadinya  sebatas sejarah sejak hampir 400 tahun silam antara kedua daerah yang berbeda provinsi itu kini sudah menjadi suatu kenyataan, ditandai dengan penobatan Gelar Datuk (Dt) Panglima Mudo kepada Dr.H.Mhd.Syafi’i, SH.MH,M,Si  di Istano Silinduang Bulan Pagaruyung, 29 Oktober 2019 lalu oleh Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Minangkabau Sultan Dr.H.Muhammad Farid Thaib Tuanku Abdul Fatah.

      

Buku Biografi dengan judul lengkap: “The Authorized (of) Muhammad Syafi’i, Si Pemberani Dari Batu Bara, Bagai Mengalir Darah Satria Pangeran Asal Kerajaan Alam Pagaruyung”,  ditulis DR (HC) Aidi Yursal, kelahiran Silabuk, Kenagarian Parambahan, Kec.Lima Kaum, Kab.Tanah Datar, Sumatera Barat.


Sampai  siap terbit memakan waktu selama satu tahun, merupakan hasil wawancara, riset dan investagasi penulis sendiri, tidak saja  di daerah kabupaten Batubara tetapi juga  langsung terjun ke daerah Kerajaan alam Minangkabau Pagaruyung  yang melimputi luhak nan tigo (tiga), yakni Luhak (Daerah) Kabupaten Tanah Datar tempat berdirinya Istano Silinduang Bulan di kawasan kota Batusangkar, Kabupaten Agam dan daerah Kabupaten Lima Puluh serta Kodya Payakumbuh.

     





"Dengan dinobatkan  Dr.Muhammad Syafi’i, SH,MH,M.Si dengan gelar Datuk Panglimo Mudo, sejarah asal usul  berdirinya Negeri yang kini sudah menjadi daerah yang bernama Kabupaten Batubara, di Sumatera Utara,  pada hampir 400 tahun lalu, kini  bukan hanya lagi sebatas lagenda ditulis dalam buku sejarah.


Tetapi sudah benar-benar fakta berbicara dengan pengakuan yang ditandai penobatan gelar datuk itu kepada salah seorang putra terbaik Batubara dari turunan Kerjaan Alam Minangkabau Pagaruyung,” kata Aidi Yursal ketika diminta pendapatnya tentang terbitnya buku Biografi itu dan sekaligus mengungkap lengkap mengenai sejarah berdirinya Negeri Batu Bara 4 abad silam oleh seorang putra atau Pangeran Balambangan asal Kerajaan Alam Pagaruyung.


Mengenai penobatan gelar Datuk Panglimo Mudo kepada Mhd.Syafi’i, menurut penulis dari wartawan senior yang pernah meliput berabagai peristiwa penting dalam dan luar negeri, sudah berarti putra kelahiran Batu Bara yang mantan Kabiro Keuangan Pemprovsu dan sekarang pimimpin Yayasan Pendidikan Islam  Asy-Syafi’iyah.


Sudah menjadi anak kemenakan dari Kerjaan Alam Minangkabau Pagaruyung Darur Qarar dalam hubungan "Kuduang Karatan” (lelaki Minang yang merantau), artinya tidak punya hak “sako” dan "pusako" di istano Silinduang Bulan Pagaruyung tetapi hanya di daerah rantau semata, khususnya di Batubara.

     

Kendati  Kerajaan  Alam Minangkabau Pagaruyung sudah mengakui  bahwa pendiri Negeri Batubara itu benar berasal dari ranah Minang Pagaruyung  setelah menelusuri tambo lama, namun di daerah Batubara sendiri sepertinya masih ada keraguan dari pemerintah daerah setempat untuk mengakui bahwa pendiri Batu Bara itu adalah benar pengeran Belambangan (Syek Marabullah) asal Pagaruyung hampir 400 tahun silam.     

     





"Buktinya, di gerbang masuk kuba Kuala Gunung yang sekarang hanya tertulis  “Kuba Batu Bara” dan bukan “Kuba Makam Pendiri Batu Bara dan Keluarga”,  padahal menurut masyarakat Batu Bara adalah Kuala Gunung itu benar  tempat bermakam pendiri Batu Bara asal Pagaruyung yang kini bernama Minangkabau.

    

Bedah buku dan sekaligus peluncuran buku biografi ini digelar Rabu (15/1/2020) di Hotel Grand Aston City Hall, Jl.Balai Kota Medan dengan dihadiri langsung Gubsu Letjen TNI (Purn) H.Edy Rahmayadi, Menteri Hukum dan HAM RI (diwakili) Prof.Dr.Yasonna Hamonangan Laoly, SH, M.Si,Kapoldasu (Diwakili) Pangdam I BB (Diwakili) serta Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Minangkabau Dr.H.Mhd.Farid Thaib Tuanku Abul Fatah yang diwakili Ketua Umum BM-3 (Badan Musyawarah Masyarakat Minang) Sumatera Utara H.Syahruddin Ali, SH, M.Si bersama Ketua Umum Ikatan Keluarga Luhak Tanah Datar (IKLTD) Sumut, H.M.Yunan Sirhan serta Sultan Langkat Sri Paduka Duli Yang Mulia Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj dengan lebih seratus undangan lainnya.

     

Penalis: pada acara bedah buku tersebut adalah Bpk. Dr.R.E Nainggolan, M.Si mantan Sekda Pemprovsu, Prof.Dr.Usman Pelly dan Prof.Dr.Abul Hamid K, M.Pd. Buku Biografi Mhd.syafi’i ini kini sudah beredar di berbagai toko buku.


Toko Buku Gramedia Medan serta sejumlah toko buku online seperti Shopee, Tokopedia, tokolapak, toko obor online serta lainnya. Buku Biografi Mhd.Syafi’i yang dirtulis Aidi Yursal itu  juga telah mendapat piagam penghargaan dari Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Minangkabau Pagaruyung Darur Qaral, Sultan Dr.H.Mhd.Farid Thaib Tuanku Abdul Fatah yang diserahkan di Istano Silinduang Bulan Pagaruyung  pada rangkaian acara penobatan gelar DatukPanglimo Mudo kepada Mhd.Syafi’i

Penulis
: Mtc/rel
Editor
: Amrizal
Tag:bedah bukuBedah Buku Kerajaan Alam Pagaruyungberita terkiniBliblibliKerajaan Alam Pagaruyungmatatelinga.commatatelinga comTerkiniTravelokaBerita Sumut

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.