Lifestyle

Yuk Kenali Pilihan Karier yang Menjanjikan bagi Kaum Milenial?

rizky
google
Pekerjaan Digital Marketing
MATATELINGA: Candu media sosial membuat makin banyak brand besar menggaet influencer untuk mempromosikan produk. Perkembangan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, hingga Youtube menjadi tambang emas bagi para influencer. Besarnya jumlah pengikut para selebritas jagat maya ini menjadi target pemasaran brand besar.

Menurut Co-Founder Getcraft Anthony Reza Prasetya tidak semua orang yang memiliki follower maupun subscriber banyak bisa disebut influencer.



Menurut dia, para pemilik follower dan subscriber dalam jumlah banyak itu memang bisa menarik peminat atau penonton. Akan tetapi, bukan berarti mereka memiliki pengaruh untuk menggerakkan orang lain.

"Karena itu, sebutan untuk buzzer itu sangat merendahkan nilai dari seorang influencer. Influencer itu diukur dari bagaimana dia mampu memengaruhi orang-orang di sekitarnya," kata Anthony dalam acara Rebut 2024 yang digelar Asumsi di The Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Getcraft adalah marketplace untuk jasa kreatif mulai dari videographer, photographer, hingga social media influencer. Konten kreator berkumpul di Getcraft untuk dipertemukan dengan agensi atau industri yang membutuhkan jasa mereka. "Biar konten tidak didominasi industri tertentu seperti agensi dan sejenisnya," katanya.



Saat ini, kata Anthony, sebanyak 5.000 konten kreator bergabung dalam Getcraft. Dan selama 4 tahun ini, sudah Rp 100 miliar nilai yang mampu diberikan kepada para konten kreator yang tergabung dalam platform ini.

Anthony mengakui, di era disrupsi kini siapapun bisa menciptakan konten dengan sangat kreatif. Tapi, tidak banyak yang bisa sukses hingga menjadi seorang influencer dan bisa hidup dengan kreativitasnya. Salah satu penyebabnya, belum jelas values apa yang ingin mereka bagikan.

"Temukan dulu passion-nya. Apa yang menjadi kekuatan kamu. Kemudian perkuat dan pertajam. Belajar terus bagaimana melakukannya dengan baik. Baru setelah itu cari pasarnya. Setelah pasar terbentuk, dari situ baru bisa monetasi," kata Anthony.



Rebut 2024 harus dihadapi dengan kreativitas. Anthony mengatakan, semua orang sejatinya kreatif. Masing-masing orang menemukan cara untuk memecahkan masalah dengan cara yang tidak biasa. Dan itu tidak harus linier dengan apa yang dipelajari saat sekolah atau kuliah. "Hal-hal yang kita pelajari akan terus berkembang. Tak usah takut dengan teknologi baru," katanya.

Sementara menurut influencer sekaligus Youtuber Anugrah Aditya, profesi ini mulai banyak dilirik oleh kaum-kaum milenial, namun menjadi tantangan tersendiri yaitu bagaimana menyediakan konten yang berkualitas secara konsisten.

"Influencer adalah julukan yang dikasih brand ke seseorang, tidak bisa self claim 'gw influencer loh'. Nah, si brand ini sudah percaya kepada seseorang untuk bisa menyampaikan value si brand tersebut dan bisa mempengaruhi seseorang untuk membeli brand tersebut,' ungkapnya belum lama ini.



Lantas bagaimana tips-tips menjadi influencer? Menurut pria dibalik akun @Adityalogy dan kreator konten THE SNKRS ini, seseorang harus miliki konten yang menarik. Menurutnya konten yang berkualitas akan membuat pengaruh dari influencer terhadap pengguna media sosial menjadi berkesinambungan. Tidak seperti influencer yang muncul karena sensasi, yang pengaruhnya mudah hilang.

"Goalnya adalah perdalam apa yang kamu sukai. Kalau suka sneakers ya totaly perdalam tentang hal itu, lalu share informasi ke orang-orang tentang konten-konten yang positif dan bermanfaat," pungkasnya.

(Mtc/Okz)

Penulis
: Mtc
Editor
: Fjr
Sumber
: Okezone
Tag:blibliInfluencerKarir Kaum MilenialMatatelingaMilenialTerkini

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.