Ekonomi

Dipicu Soal Ini, Indeks Dolar AS Jadi Lesu

rizky
Hand over
Ilustrasi
MATATELINGA, Jakarta : Nilainya kerap sekali mengalami perubahan hampir pada setiap harinya. Indeks dolar AS pada satu titik mencapai level terendah baru selama 9 bulan, karena mata uang bersama mendapat dukungan dari komentar pejabat Bank Sentral Eropa yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga jumbo tambahan di Eropa. Dan kali ini, pada akhir perdagangan kemarin Indeks dolar AS melemah terhadap euro.



Survei para analis Reuters juga mendukung kenaikan 50 basis poin pada dua pertemuan berikutnya dan puncak suku bunga akhirnya 3,25%, dari tingkat saat ini 2,0%.


"Sungguh yang mendorong hal ini adalah divergensi kebijakan bank sentral," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Convera di Washington.


Baca Juga:Lima Kecamatan, 26 Desa Terendam Banjir, 3.543 jiwa dari 918 Mengungsi

"Setidaknya dalam siklus saat ini, pasar menganggap hari-hari paling hawkish The Fed berada di belakangnya. Jadi ketika Anda mempertimbangkan prospek kebijakan bank sentral, itu menggambarkan dolar pada posisi yang kurang menguntungkan, mengingat taruhan pasar pada Fed bergerak lebih lambat daripada mitra di luar negeri," kata Manimbo.


Dana Fed berjangka telah memperkirakan hampir semua peluang Fed dapat bergerak sebesar 50 basis poin bulan depan dan terus menurunkan kemungkinan puncak suku bunga menjadi 4,75% hingga 5,0%, dari saat ini 4,25% hingga 4,50%.



Dengan pertemuan kebijakan moneter untuk Federal Reserve dan ECB ditetapkan minggu depan, pasangan mata uang utama terjebak di dekat kisaran yang sudah dicapai Senin (23/01/2023).


Euro juga didukung oleh meredanya kekhawatiran resesi di tengah penurunan harga gas alam, menurut kepala strategi mata uang Rabobank, Jane Foley.


Penulis
: Mtc
Editor
: Rizky
Tag:Indeks Dolar AS MelemahIndeks dolar AS melemah terhadap euroMatatelingaTerkinidolar AS

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.