Berita Sumut

Wakapoldasu Soroti Persoalan Tindakan Main Hakim Satpam Unimed

Faeza
mtc/ist
MATATELINGA, Medan: Tindakan main hakim sendiri yang berujung tewasnya dua pria di seputaran Unimed ternyata disorot oleh Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihanto.  Dia menghimbau  masyarakat agar tidak main hakim sendiri dalam menghadapi pelaku kejahatan. 



"Serahkan dan percayakan sepenuhnya penanganan kasus dan pelaku kejahatan pada aparat penegak hukum agar diproses sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku," ucap mantan Kapolresta Medan itu saat Ngobrol Santai (Ngobras) Wartawan Unit Polrestabes Medan Senin (25/2/2019).


Lebih jauh, untuk kasus main hakim sendiri, kalau saksi dan alat bukti lengkap seperti adanya rekaman CCTV penanganan kasusnya akan terus berlanjut. Sebab, masyarakat tidak dibenarkan main hakim sendiri. 


Terkait adanya dugaan Satpam Unimed yang tidak memiliki sertifikat, Wakapoldasu menegaskan hal itu tidak dibenarkan. Sebab, seorang Satpam wajib mengikuti pelatihan terlebih dahulu sebelum mendapatkan sertifikat dalam bertugas. 


Dalam obrolan itu juga dibahas soal komitmen netralitas Polri dalam menghadapi Pemilu. Menurut Mardiaz, Polri dalam hal ini Poldasu akan berusahan semaksimal mungkin melakukan colling system  dengan berkunjung ke masyarakat, melakukan kegiatan-kegiatan olahraga sampai menyelenggatakan zikir bersama. Ini sebagai upaya Poldasu dalam menurunkan suhu politik yang meningkat jelang Pemilu. 



"Dalam kontestasi Pemilu baik itu Pilpres dan Pilkada setidaknya ada 20 ribu Caleg yang berkontestasi di Sumut. Dan setiap kontestan ini pasti akan menyampaikan kalau dia yang terbaik. Di sinilah potensi-potensi hoaks, ujaran kebencian dan saling menghujat bisa terjadi melalui kampanye negatif hingga kampanye hitam,"katanya. 


Jika diperhatikan sekarang ini, lanjut Wakapoldasu, kampanye negatif dan kampanye hitam sudah mulai masuk ke rumah ibadah, dengan dalih ceramah agama, pengajian dan zikir bersama. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Polri khususnya Poldasu. Jika memang indikasi-indikasi itu terbukti melakukan pelanggaran UU ITE dan hoaks akan segera diproses. Namun, konsekuensi yang harus dihadapi, polisi dituduh tidak netral. 


Mardiaz juga menegaskan, Polri khususnya Poldasu pasti netral dalam Pemilu. Jika nantinya ada oknum-oknum yang sengaja mengarahkan untuk memilih salah satu Paslon, masyarakat diminta tidak ragu untuk segera melaporkannya. Dan akan segera ditindak sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku. 



Diakhir diskusi, Wakapoldasu mengapresiasi kegiatan Ngobras yang digagas Wartawan Unit Polrestabes Medan. Kegiatan ini sesuai dengan  Visi Polri yaitu Promoter, bagaimana Polri wajib menggalang (menjalin) hubungan baik dengan wartawan. "Intinya Polri wajib menggalang hubungan dengan media, hanya caranya saja mungkin yang berbeda-beda. Namun yang terpenting, bagaimana informasi tersalurkan ke media,"tukasnya.(mtc)

Penulis
: Amrizal
Editor
: faeza
Tag:Brigjen Pol Mardiaz Kusin DwihantoMatatelingaTerkiniWakapolda Sumutpengeroyokan di unimed

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.