Nasional

Sumut Peringkat Enam Tertinggi Judi Online, Menteri Komdigi Minta Tindakan Tegas

Budi Hermansyah
Dok: Festival Nommensen 2025
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid (tengah), bersama Ketua Yayasan Universitas HKBP Nommensen, Effendi MS Simbolon (memegang mikrofon), dan jajaran akademisi dalam Kuliah Umum di Universitas HKBP Nommensen, Medan, Jumat (14/3/2025). Dal
MATATELINGA, Medan - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Meutya Hafid, menyoroti tingginya angka judi online di Sumatera Utara dalam Kuliah Umum di Universitas HKBP Nommensen, Jumat (14/3/2025). Ia mengungkapkan bahwa Sumut menempati peringkat keenam tertinggi dalam kasus judi online di Indonesia.


“Ini harus menjadi perhatian khusus bagi Gubernur Sumut, Bobby Nasution, dan jajarannya. Presiden Prabowo juga sangat menaruh perhatian terhadap permasalahan ini,” ujar Meutya.


Meutya menegaskan bahwa judi online pada dasarnya adalah bentuk penipuan yang menggunakan algoritma untuk memastikan pemain selalu kalah. “Sebetulnya, istilah yang lebih tepat bukan judi online, tapi penipuan. Tidak mungkin ada hasil bagus dari judi online,” jelasnya.


Dalam upaya memberantas judi online, Kementerian Komdigi telah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kolaborasi ini bertujuan untuk memblokir situs dan konten terkait judi online di berbagai platform, termasuk Google, Meta, dan TikTok.


“Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menekan penyebaran judi online. Kerja sama dengan OJK dan PPATK terus kami tingkatkan guna melacak aliran dana yang berkaitan dengan aktivitas ini,” tambahnya.


Meutya juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam memerangi judi online. Ia mengajak mahasiswa untuk turut serta dalam upaya edukasi dan sosialisasi mengenai bahaya judi online.


“Kami berharap kampus dan mahasiswa bisa berperan aktif dalam membantu pemerintah menangani persoalan ini,” tuturnya.


Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, menyampaikan materi tentang pembangunan HAM. Ia berbagi kisah perjalanan hidupnya dari seorang tukang parkir hingga menjadi menteri, sebagai motivasi bagi para mahasiswa.


Usai memberikan pemaparan, Meutya Hafid dan Natalius Pigai menerima ulos sebagai bentuk penghormatan dari pihak Universitas HKBP Nommensen. Acara pun ditutup dengan hiburan musik oleh Marsada Band.


Ketua Yayasan Universitas HKBP Nommensen, Effendi MS Simbolon, menyampaikan bahwa kehadiran kedua menteri ini memberikan wawasan dan inspirasi bagi mahasiswa. Ia juga mengungkapkan rencana kerja sama lebih lanjut antara universitas dan pemerintah dalam mendukung literasi digital dan HAM.


“Kegiatan ini menjadi momen bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan pemerintah pusat, provinsi, serta para pemangku kepentingan lainnya,” pungkasnya.

Penulis
: Budi Hermansyah
Editor
: Budi Hermansyah
Tag:festival nommensen 2025judi onlineMedanMeutya HafidUniversitas HKBP Nommensenkomdigi

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.