Ekonomi

Usai Investor Kabur karena Kondisi Global, Harga Minyak Dunia Melemah

rizky
Hand over
Ilustrasi
MATATELINGA, Jakarta : Ke tingkat penyelesaian terendah tahun ini dengan Brent berakhir di bawah USD80 per barel untuk kedua kalinya pada tahun 2022. Harga minyak dunia menurun pada akhir perdagangan Rabu (07/12/2022).



Diketahui, aktivitas sektor jasa-jasa di China mencapai titik terendah dalam enam bulan, dan ekonomi Eropa melambat karena tingginya biaya energi dan kenaikan suku bunga.


Indeks-indeks acuan Wall Street juga jatuh pada Selasa (06/12/2022) di tengah ketidakpastian seputar arah kenaikan suku bunga Federal Reserve dan pembicaraan lebih lanjut tentang resesi.


Baca Juga:Optimalisasi Penugasan Jelang Akhir Tahun, Dansat Brimob Polda Sumut Pimpin Apel Kesiapsiagaan

Pasar minyak juga sebagian besar mengabaikan ancaman terhadap pasokan, seperti yang berasal dari batas harga G7 sebesar USD60 dolar AS pada ekspor minyak mentah lintas laut Rusia, yang kemungkinan akan membuat negara tersebut memangkas produksi minyaknya.


Sebagai informasi, Rusia mengatakan tidak akan menjual minyak kepada siapa pun yang menandatangani batas harga.



Produksi kondensat minyak dan gas Rusia Januari-November naik 2,2% dari setahun lalu, menurut Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, yang memperkirakan sedikit penurunan produksi menyusul sanksi terbaru.


Di China, lebih banyak kota melonggarkan pembatasan terkait Covid-19, mendorong ekspektasi peningkatan permintaan di importir minyak utama dunia itu, meskipun itu belum cukup untuk menghentikan penurunan harga minyak berjangka.


"Pasar minyak kemungkinan akan tetap bergejolak dalam waktu dekat, didorong oleh berita utama Covid di China dan kebijakan bank sentral di AS dan Eropa," kata analis UBS Giovanni Staunovo.


Sementara itu, stok minyak mentah AS diperkirakan turun pekan lalu.



Laporan mingguan American Petroleum Institute (API) akan dirilis pada Selasa waktu setempat, diikuti oleh data pemerintah pada Rabu.



Hal ini terjadi karena investor meninggalkan pasar yang bergejolak di tengah ekonomi yang tidak menentu. Seperti dikutip dari Okezone, Rabu (07/12/2022).


Tercatat untuk minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari anjlok USD3,33 atau 4,0%, menjadi menetap di USD79,35 per barel.


Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) terpangkas USD2,68 atau 3,5%, menjadi ditutup di USD74,25 per barel, penyelesaian terendah tahun ini.



Di mana harga minyak telah turun lebih dari 1,0% selama tiga sesi berturut-turut, menyerahkan sebagian besar keuntungan mereka untuk tahun ini.


Serangkaian berita bearish membuat investor ketakutan meskipun perang sedang berlangsung di Ukraina dan salah satu krisis energi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.


"Sudah cukup tiga hari - dengan OPEC+ memutuskan untuk tidak memangkas produksi lebih lanjut pada Ahad (04/12/2022), dimulainya batas harga dan sanksi Rusia 'tanpa gigi' kemarin, dan penurunan di pasar ekuitas hari ini, mendorong spekulan minyak keluar di tengah pelarian dari aset-aset berisiko," kata Analis Minyak Utama, Matt Smith.

Penulis
: Mtc
Editor
: Rizky
Tag:harga minyakharga minyak duniaHarga minyak dunia menurunHarga minyak dunia menurun pada akhir perdaganganMatatelingaTerkini

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.