Opini

Polri Presisi di Masa Pandemi

Faeza
mtc/ist
Dr. Ribut Priadi, M.IKom
MATATELINGA :Jargon Polri Presisi (prediktif, responsibilitas, transparansi, berkeadilan) terus digemakan. Ada 16 program prioritas "Polri Presisi" yang diusung Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo ini. Salah satu program unggulan yang ditampilkan Lewat akun instagram Divisi Humas Polri, yakni Pemantapan Dukungan Polri Dalam Penanganan Covid-19.


Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak 2020 telah mengubah banyak hal. Bukan hanya berdampak pada sisi kesehatan masyarakat, tapi ke banyak sektor, ekonomi, sosial, pendidikan, keamanan dan sebagainya. Kondisi ini menuntut Polri menjalani banyak peran di tengah-tengah masyarakat.


Sejak awal Pandemi Covid-19 di Indonesia, tepatnya di Bulan Maret 2020, Polri ikut berjibaku mendukung pemerintah dalam penanganan pandemi. Jajaran Polri bersama TNI dan seluruh komponen bangsa lain bahu memmbahu berupaya maksimal memutus mata rantai penyebaran covid-19. Bahkan Mabes Polri menggelar Operasi Aman Nusa II guna membantu negara menanggulangi pandemi Covid-19.


Pandemi telah menambah peran Polri, hingga tak lagi melulu urusan penegakkan hukum dan Kamtibmas. Pemantapan dukungan Polri dalam penanganan Covid-19 bahkan menjadi salah satu program prioritas Polri Presisi. Di masa PSBB (pembatasan sosial berskala besar} atau sekarang PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), polisi di seluruh jajaran aktif melakukan berbagai penindakan dalam rangka menegakkan peraturan dan kebijakan pemerintah yang bertujuan menekan jumlah penularan kasus Covid-19.


Tak cuma penegakkan peraturan, jajaran Polri di seluruh Indonesia didorong untuk mengayomi dan melayani masyarakat terdampak covid-19 secara langsung. Maka kemudian, kita melihat pemandangan anggota Polri melakukan penyemprotan cairan desinfektan di seluruh wilayah jajaran di tanah air.



Polri juga ikut bergerak membantu warga masyarakat yang terdampak sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19 secara langsung dengan memberi bantuan dan penyaluran beras dan bahan pokok lainnya. Bahkan para anggota Polri menghimpun sumbangan dari kantong pribadi, disamping menghimpun dana-dana CSR perusahan untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat terdampak pandemi.


Kegiatan vaksinasi juga tak luput dari peran serta Polri di seluruh jajaran. Kegiatan vaksinasi "Presisi" dilakukan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat termasuk mahasiswa. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, bahkan menginstruksikan seluruh jajaran di Polda, Polres maupun Polsek untuk membuka gerai vaksin Presisi. Tujuannya, memberikan fasilitas kepada masyarakat yang belum disuntik vaksin COVID-19.


Polri juga aktif mengedukasi warga masyarakat agar lebih berdisiplin menjalankan protokol kesehatan.Disamping terus melakukan penindakan terhadap penyebaran berita hoaks terkait pandemi Covid yang disebar secara berantai melalui media sosial.Aktifitas mengedukasi warga menjadi pilihan untuk mengimbangi pesatnya penyebaran informasi menyesatkan yang berdampak negatif dan menghambat upaya penanggulangan Covid-19.


Bahkan upaya pencegahan dan penindakan terhadap penyebaran berita hoaks Covid-19 bisa dikatakan menjadi salah satu prioritas. Pasalnya massifnya penyebaran konten menyesatkan Covid-19 bukan saja meresahkan dan berpotensi memecah belah masyarakat, tak jarang juga menimbulkan prilaku salah respon Covid-19. Ada banyak peristiwa yang disebabkan kesalahpahaman masyarakat di tengah semakin meningkatnya kasus positif COVID-19. Masih segar dalam ingatan warga menolak pemulasaran jenazah, diskriminasi tenaga medis dan perebutan jenazah korban Covid-19. Terbaru penolakan terhadap vaksinasi Covid-19.


Ada begitu banyak aktifitas, sosial, ekonomi dan pendidikan yang dijalankan Polri selama masa pandemi di luar tugas utamanya. Peran lebih Polri dalam pencegahan, baik kegiatan bersifat mengedukasi warga sampai penegakkan hukum selama masa pandemi, tentunya membutuhkan energi sangat besar.


Sudah seharusnya Polri Presisi menjadi pijakan dalam pelaksanaan program Pemantapan dukungan Polri dalam penanganan Covid-19. Mengutip seminar “ Polisi Presisi & Harapan Masyarakat” di Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Kapolri yang diwakili Irjen Pol Wahyu Widada, mengungkapkan, Presisi memiliki tiga kata kunci, yakni prediktif, kemampuan polisi untuk melakukan prediksi situasi dan kondisi yang menjadi isu dan permasalahan serta potensi gangguan kamtibmas.



Kemudian, Responsibilitas sebagai rasa tanggungjawab yang diwujudkan dalam ucapan, sikap, prilaku dan responsif dalam pelaksanaan tugas yang secara keseluruhan ditujukan untuk menjamin kepentingan dan harapan masyarakat dalam menciptakan keamanan dan ketertiban. Sedangkan, Transparansi Berkeadilan, merupakan realisasi dari prinsif, cara pikir dan sistem yang terbuka, akuntabel, humanis dan mudah untuk diawasi.


Polri "Presisi" bisa dimaknai sebagai upaya Polri untuk lebih mendorong keterlibatan dan membangun partisipasi setiap elemen masyarakat dalam menjawab tantangan dan peran lebih selama masa pandemi. Transparansi dan komunikasi terbuka antara kepolisian dengan seluruh pemangku kepentingan menjadi penting untuk melahirkan dukungan agar polri tidak berjalan sendiri.


Oleh: Dr. Ribut Priadi, M.IKom

Penulis
: Dr. Ribut Priadi, M.IKom
Editor
: Faeza
Tag:Polri Presisi di Masa Pandemi

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.