Opini

Penguatan Organisasi NU, Menjaga Marwah Ulama

Administrator
Matatelinga/James P Pardede
KH Akhmad Khambali    

MEDAN - Jama’ah Nahdlatul Ulama bukanlah yang lahir pada tanggal 31 Januari 1926, melainkan yang melahirkan Jam’iyah Nahdlatul Ulama pada tahun 1926. Nahdlatul Ulama dari sisi ajaran yang mentradisi itu telah ‘membatin’ sekian lama di masyarakat Nusantara jauh sebelum terbentuknya Nahdlatul Ulama sebagai sebuah organisasi.

Oleh : Kyai Haji Akhmad Khambali

Saat berbicara tentang Nahdlatul Ulama, baik dalam konsep pemikirannya, struktur organisasinya terlebih sejarahnya akan selalu menarik. Bahkan secara teologis, Nahdlatul Ulama ada dalam pengetahuan dan kehendak Tuhan mendahului semesta seisinya diciptakan.

Ini dimaksudkan agar siapapun yang hendak memaknai, memahami atau mengkritisi NU agar benar-benar beranjak dari niat yang baik dengan penuh kehati-hatian, mengingat sakralitas NU penuh keluhuran sekaligus kemasyhuran. Apalagi jika sekadar menjadikan wacana sistem pemilihan kepemimpinan NU sebagai hal yang membuat kita akan terpolarisasi sedemikian rupa dan mengganggu soliditas Nahdlatul Ulama.


Sejarah telah mencatat bahwa NU yang lahir sejak 1926 ini telah memberikan sumbangsih besar terhadap kehidupan bernegara dengan semangat dan karakter kebangsaan yang Indonesia sekaligus ke-Indonesia-an yang Islami. Meskipun dalam perjalanannya senantiasa mengalami ujian baik internal terlebih eksternal, namun dengan ke-Indonesia-an yang Islami itu pula yang membuat NU tetap berbakti dan mengabdi hingga hari ini.

Kaintannya dengan itu, keberadaan Munas-Konbes NU tahun ini, menyangkut sistem penentuan kepemimpinan dalam organisasi masyarakat Islam terbesar di dunia ini menjadi sangat urgen dan menentukan arah dan haluan organisasi NU tersendiri, termasuk juga peran sertanya menyikapi fenomena sosial keagamaan dunia, pendidikan serta ekonomi politik kebangsaan.

Nahdlatul Ulama dari sisi ajaran yang mentradisi itu telah ‘membatin’ sekian lama di masyarakat Nusantara jauh sebelum terbentuknya Nahdlatul Ulama sebagai sebuah organisasi. Sehingga membincang Nahdlatul Ulama, baik dalam konsep pemikirannya, struktur organisasinya terlebih sejarahnya akan selalu menarik.


Menyangkut sistem penentuan kepemimpinan dalam organisasi masyarakat Islam terbesar di dunia ini menjadi sangat urgen dan menentukan arah dan haluan organisasi NU tersendiri, termasuk juga peran sertanya menyikapi fenomena sosial keagamaan dunia, pendidikan serta ekonomi politik kebangsaan.

Dalam konteks pelaksanaan dan tatacara pergantian kepemimpinan, NU memiliki perangkat dan aturan Konstitusi, yaitu AD/ART NU. Musyawarah di definisikan sebagai suatu pertemuan yang dapat membuat keputusan dan ketetapan organisasi yang dikiuti oleh struktur organisasi di bawahnya (Bab IX Pasal 21 ayat 1 AD/ART NU).

Penulis
: Mtc/jam
Editor
: James P Pardede
Tag:Akhmad KhambaliMuktamar NUnu

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.