Nasional

Miliki Potensi Besar, Program Digitalisasi Sasar Pedesaan

Faeza
matatelinga
MATATELINGA, Jakarta: Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan, B.Sc, mengatakan jika peningkatan penggunaan media sosial menunjukan adanya perubahan era transformasi digital. Survey yang dilakukan oleh we are social pada tahun 2022 menunjukan jika pengguna sosial media di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 2.1 juta, menjadi sebesar 204,7 juta pengguna dan angka tersebut diperkirakan akan meningkat terus setiap tahunnya. Namun peningkatan teknologi ini tidak luput dari peningkatan resiko, misalnya hoax, cyberbullying, dan penipuan digital.


"Hal ini disebabkan oleh rendahnya indeks literasi digital Indonesia sehingga perlu adanya peningkatan kapasitas literasi digital agar masyarakat mampu memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna. Untuk mencapai salah satu tersebut untuk mengembangkan sumber daya manusia digital, Kominfo bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital serta mitra dan jejaringnya, memberikan pelatihan digital untuk mengajarkan literasi digital kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia,"ucap Samuel Abrijani Pangerapan dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator, Senin (18/4).


Lanjutnya, pada tahun 2021, program literasi digital sudah berhasil menjangkau lebih dari 515 kabupaten kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia.


"Namun peningkatan literasi digital tersebut merupakan tugas yang besar, sehingga diperlukan dukungan dari segala pihak agar dapat meningkatkan literasi digital dan terciptanya talenta digital yang siap mewujudkan Indonesia Digital Asian," ujarnya.



Staf Ahli Menteri Perhubungan Antar Lembaga, Kemendesa, PDIT, Drs. Samsul Widodo, MA menyampaikan program digitalisasi ini diharapkan tidak hanya ada di kota-kota besar, namun juga di desa. Dia mengatakan jika sejak tahun 2022 ini, rencana tersebut sudah disusun dengan sebutan smart village.


Dia kemudian menjelaskan tiga pilar utama dari smart village. Pertama adalah smart government, dimana memanfaatkan teknologi informasi untuk kemudahan pelayanan publik yang cepat tanggap.


"Beberapa aplikasi yang dibuat untuk mendukung smart government antara lain web portal desa, E-money, Dashboard desa, dan Simpel Desa," sebutnya.


Penulis
: ism
Editor
: ism
Tag:ngobrol bareng legislatorProgram Digitalisasi Sasar Pedesaan

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.