MATATELINGA, Sumbar : Kelompok pengusungkhilafahsemakin berani unjuk gigi, bahkan kerap memanfaatkan celah hukum dalam aksinya menjaring simpatisan. Tentunya masyarakat geram akan hal ini dan berharap pemerintah bisa menertibkan penyebaran paham atau ideologi yang meresahkan ini sebagaimana pemerintah pernah memberantas komunisme melalui regulasi yang tajam dan tegas.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstrimisme Terorisme (BPET MUI Pusat) KH. Akhmad Khambali, dalam siaran persnya, Selasa (14/6/2022).
"Maraknya konvoi dan kampanye ideologi khilafah secara terang-terangan dewasa ini sebagai akibat dari lemahnya regulasi negara yang mengatur terhadap paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Karena memang masih ada celah hukum, yang mana lemahnya hukum kita yang belum bisa menindak mereka dengan pasal terorisme atau makar,” ujar Kyai Khambali.
Ketua Umum Gema Santri Nusa ini juga selalu mengingatkan generasi muda seperti dalam Acara Melawan Kelompok Radikal Dalam Dinamika Politik Indonesia Menjelang PEMILU 2024 Bersama Mahasiswa/Santri Se Sumbar.
Menurut Kyai Khambali, yang menjadikan situasi ini kian miris adalah ketika paham ini mulai menjangkiti tidak hanya masyarakat biasa, namun juga sudah masuk kepada aparat negara seperti TNI-Polri, ASN hingga kepada kalangan publik figur dan artis.
"Tema-tema Khilafah sekarang mulai ramai kembali apalagi Menjelang Pemilu 2024, mereka ini selalu berlindung atas nama kebebasan berpendapat, ini demokrasi, sehingga mereka menggunakan celah ini untuk menyampaikan propaganda-propagandanya di tengah masyarakat,” jelas Kyai Khambali yang Juga Pengasuh Majlis Ahlul Kirom.
Lebih lanjut, Kyai Khambali menyampaikan agar seluruh elemen masyarakat benar-benar melakukan pengawasan terhadap keluarga, anak-anak dan generasi muda kita sekarang.
"Jangan sampai aliran ini masuk ke bagian keluarga kita sendiri. Tetap waspada dengan cara-cara mereka yang boleh dikatakan tidak begitu menyolok tapi lambat laun bisa mempengaruhi," tandasnya.