MATATELINGA, Medan : Dalam momen Bincang-Bincang Tipis-Tipis di channel Youtube Tale Trias Info, Ketua Indonesia Halal Lifestyle Centre, Prof. Dr. Sapta Nirwandar, SE menyampaikan beberapa hal terkait wisata halal. Dalam perbincangan ini, Erman Tale yang jadi host membongkar habis tentang pemahaman wisata halal.
"Ketika kita berbicara wisata halal, beberapa waktu lalu banyak yang menyampaikan pendapat positif dan negatif. Kalau ada bawal ngapain cari tiram, kalau ada yang halal ngapain pula cari yang haram," kata Sapta Nirwandar.
Bapak Pariwisata Halal Indonesia ini berbicara tentang halal tourism (wisata halal) ada banyak persepsi yang dilontarkan. Kalau bicara tentang wisata bahari berarti wisata laut, wisata belanja berarti berkaitan dengan mall, wisata budaya berarti sangat erat kaitannya dengan seni budaya.
"Pariwisata berhubungan erat dengan hotel, makanan, dan berbagai aneka produk. Maka dari itu, pariwisata bisa dikatakan sebagai lokomotif perekonomian, termasuk pariwisata halal," tandasnya.
Mengutif komentar Wapres Ma'aruf Amin bahwa wisata halal bukan menghalalkan destinasinya, melainkan pelayanan di tempat wisata tersebut. Antara lain, restoran, hotel, dan fasilitas lainnya.
Wisata halal berangkat dari kebutuhan Muslim traveler, seperti menjalankan Shalat 5 waktu, sehingga butuh tempat beribadah dan wudhu. Lalu, saat traveling, wisatawan Muslim butuh makan, sehingga makanan yang dicari untuk dikonsumsi pun harus halal. Hal ini termasuk hotel yang menyediakan peralatan shalat dan Al Quran, masjid hingga tidak menyajikan makanan non-halal hingga minuman keras.