Emma adalah mahasiswi dari China. Ia tinggal di New York. Emmanuel dari Maroko tinggal di Virginia. Peter, juga dari China, tinggal di Texas. Ketiganya tidak saling kenal, tetapi menghadapi persoalan yang sama: status imigrasi mereka sebagai mahasiswa internasional tidak menentu akibat keterlambatan pengurusan di fasilitas yang dikelola Dinas Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS atau USCIS.
Keterlambatan ini berpengaruh pada kemampuan mereka untuk menerima tawaran pekerjaan karena perusahaan selalu hendak memastikan mereka punya izin kerja, disebut Optional Practical Training atau OPT. Surat izin itu memungkinkan mereka bekerja di Amerika sampai satu tahun dalam bidang yang mereka pelajari di universitas.
Izin itu biasanya dikirim seminggu setelah permohonan diajukan kepada USCIS.
Kepada VOA, Emma mengungkapkan, “Saya benar-benar stress.” Lulus pada 2020, Emma mengantongi gelar Master of Science dalam bidang teknik dari New York University. Dia telah menyerahkan permohonan OPT-nya pada Oktober.
Mahasiswa asing di Amerika, yang memegang visa F-1, bisa memohon izin OPT 90 hari sebelum lulus.
Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.