Internasional

Gara Gara Pandemi, Miliarder Ini Gantungkan Hidup pada Bank Makanan

Administrator
Hand Over



Sejak Mei, Lowri secara rutin mengunjungi bank makanan yang dijalankan sebuah gereja di Blackpool. Di sini dia mengambil bahan makanan senilai 20 poundsterling (Rp389.000). Termasuk roti, pasta, makanan kaleng, biskuit, dan beberapa makanan siap beku lainnya.


Ibu beranak satu Sophia Waterfield, 31, yang bekerja sebagai penulis lepas juga merasakan dampak pandemi. Dia harus kehilangan pekerjaan karena harus menjaga anaknya yang berusia dua tahun yang harus karantina mandiri setelah gurunya dicurigai terkena Covid-19. Dia pun bergantung pada bank makanan lokal People’s Pantry.


Dengan uang sukarela 5 poundsterling (Rp94 ribu), dia bisa mendapatkan satu kotak berisi makanan yang cukup untuk dua minggu.


Diketahui, badan amal anti-kemiskinan Trussell Trust menjalankan 1.200 bank makanan sementara sisanya dikelola secara mandiri, seringkali oleh gereja dan badan amal setempat.






Jo Benham Brown dari Key Project, yang menjalankan bank makanan di South Shields, Tyneside, mengatakan ada rasa malu yang mendalam di antara mereka yang pernah memiliki pekerjaan yang baik sebelum virus corona melanda.


"Karena pendapatan mereka lumayan, mereka berpikir orang lain akan menilai mereka karena tidak menyisihkan gaji enam bulan untuk hari-hari susah seperti ini,"sebutnya.


"Sejak awal pandemi, kami telah mendukung orang-orang yang bekerja di bidang TI, memiliki bisnis sendiri, dan bahkan seorang dokter gigi wiraswasta yang memiliki banyak hutang selama bertahun-tahun belajar. Tidak pernah ada dari mereka yang membayangkan bahwa mereka akan meminta bantuan kami," terangnya.

Penulis
: Mtc
Editor
: Amrizal
Sumber
: Okz
Tag:inggrislondonStok makanan habisbanyak kehilangan pekerjaaPendemiterseni

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.