Internasional

Banjir di Penang, Penduduk Masih Antisipasi Banjir Susulan

James Pardede
The Malay Online
Banjir di Penang, Malaysia

MATA TELINGA-PENANG. Banjir besar yang melanda Penang masih menyisakan rasa takut bagi penduduknya. Ada sekitar 10.000 pelajar di Penang harus "berenang" menyusuri banjir tinggi demi bisa mengikuti ujian Sijil Pelajaran Malaysia (SPM), ujian sekolah menengah di Malaysia, pada Senin, 6 November 2017.

Itu ditenggarai sebagai bencana banjir terburuk yang pernah menimpa negara bagian tersebut, dan belum menunjukkan potensi mereda. Dilansir dari The Straits Times (6/11/2017), lebih dari 23.000 pelajar di sana sedang mengikuti ujian pertama untuk mata pelajaran "Bahasa Melayu Kertas". Sementara itu, banjir juga menimpa negara bagian Kedah, dan menghambat lebih dari 34.000 pelajar yang akan mengikuti SPM.

Menteri Pendidikan Malaysia Datuk P Kamalanathan menyatakan, pihaknya masih terus memantau situasi terkini di negara bagian yang terkena banjir.

Bencana itu telah meningkatkan jumlah pengungsi pada 62 titik evakuasi di Penang. Terdapat sebanyak 5.779 pengungsi pada Minggu malam, bertambah angka menjadi 5.845 pada Senin pagi.

Banjir disebabkan adanya luapan air Sungai Muda di utara Seberang Prai, Malaysia, yang terjadi pada Senin pagi. Ketinggian air menyentuh angka 5,2 meter, meningkat 1 meter lebih tinggi dari level ketinggian air normal sebesar 3,96 meter.

Penduduk Penang saat ini tengah mempersiapkan diri untuk cuaca yang gawat lagi. Diperkirakan, hujan lebat dan angin besar akan menerjang wilayah selama tujuh hari ke depan.

Fredolin Tangang, seorang profesor klimatologi dan oseanografi fisika dari Universitas Kebangsaan Malaysia, menjelaskan seputar fenomena banjir yang tengah menimpa beberapa bagian di Malaysia. "Fenomena ini kami sebut 'Borneo Vortex', sebuah gejala yang menimbulkan adanya hujan dan angin besar," paparnya.

Perdana Menteri Malaysia meminta pihak kepolisian dan militer untuk turun tangan membantu warga yang terkena dampak banjir. Tercatat sebanyak tujuh orang tewas akibat bencana ini.

Banjir yang telah menjadi persoalan "klasik" di Penang tak hanya memicu kemacetan, tapi juga mengganggu sejumlah perayaan, seperti festival Diwali. Mtc/tst

Penulis
: jms
Editor
: James P Pardede
Tag:MalaysiaPenang

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.