“Ketiadaan staf profesional, ditambah dengan apa yang harus diakui sebagai ketidakpedulian umum terhadap nasib anak-anak yang lahir di rumah ibu dan bayi, berkontribusi pada tingkat kematian bayi yang mengerikan,” terangnya, dikutip Daily Mail.
Khusus di Irlandia, proporsi jumlah wanita yang tinggal di rumah itu disebut yang tertinggi di dunia pada abad ke-20.
Rumah ini dijalankan oleh lembaga agama dan diawasi oleh Pemerintah.
Wanita yang masuk ke rumah ini adalah wanita yang hamil dan memiliki bayi di luar pernikahan.
"Tingkat kematian bayi yang tinggi (tahun pertama kehidupan) di rumah ibu dan bayi di Irlandia mungkin adalah fitur yang paling mengganggu dari lembaga-lembaga ini," ungkap laporan Komisi Investigasi Ke Rumah Ibu dan Bayi.
"Sangat mengkhawatirkan bahwa angka kematian yang tinggi diketahui oleh pihak berwenang baik lokal maupun nasional dan bahkan dijelaskan dalam laporan publik," jelasnya.
“Sekitar 9.000 anak meninggal di institusi yang sedang diselidiki - sekitar 15% dari semua anak yang berada di institusi tersebut,” jelasnya.
Pada 1943, 75% anak yang lahir atau yang dirawat di rumah Bessborough di Cork meninggal.
Komisi mengatakan sebelum tahun 1960, rumah-rumah tersebut tidak menyelamatkan nyawa anak-anak di luar pernikahan. Bahkan anak-anak ini lebih mungkin meninggal di dalam institusi daripada di luar .
Laporan tersebut mengatakan Irlandia merupakan negara yang sangat “dingin dan keras” bagi wanita. Semua wanita mengalami diskriminasi serius.
"Wanita yang melahirkan di luar nikah menjadi sasaran perlakuan yang sangat keras," terang laporan itu.
Taoiseach Micheal Martin mengakui itu adalah masa tekanan masyarakat dan gereja terhadap ibu yang belum menikah sejak beberapa dekade yang lalu.
-
Berita Sumut
-
Nasional
-
Berita Sumut
-
Nasional
-
Berita Sumut
-
Berita Sumut
Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.