MATATELINGA-Pepatah orang tua kita dimasa kecil membuat kita termotivasi untuk menjadi pribadi yang bertanggungjawab dan mandiri, ada juga pepatah yang mengajarkan kita untuk tetap hemat dan mempersiapkan masa depan dengan penuh tanggungjawab. Pepatah itu adalah 'Hemat Pangkal Kaya', 'Sedia Payung Sebelum Hujan' dan jangan sampai 'Besar Pasak dari Tiang'.
Oleh : James P Pardede
Pepatah ini tetap update dan masih berlaku bagi generasi milenial yang sudah tidak menggunakan mesin tik lagi dalam menulis laporan atau mengerjakan tugas rumah. Saat ini, semuanya sudah serba digital, mau bayar parkir saja sudah pakai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), tinggal scan barcode-nya uang langsung berpindah.
Ditengah gempuran teknologi serba digital, Usrizal Pulungan salah seorang pegawai swasta di Medan memberikan pemahanan dan edukasi pentingnya menabung kepada anaknya Abisheka masih menggunakan pola sederhana dan konvensional. Yaitu, dengan menyediakan celengan plastik yang pada waktunya nanti akan dibongkar dan uang yang terkumpul bisa membeli kebutuhan mereka.
"Anak saya yang pertama ini agak unik. Kalau dikasih uang jajan, pasti tidak dihabiskan, sisanya pasti ditabung dan dimasukkan dalam celengan," kata Usrizal.
Mengajari anak berhemat dan menabung, menurut Usrizal untuk menanamkan rasa tanggungjawab. Karena, ketika si anak memiliki keinginan untuk membeli sesuati, pasti kita ajarkan untuk mengumpulkan uangnya. Tidak serta merta langsung kita turuti keinginannya.
"Beberapa waktu lalu, anak saya Abisheka ingin membeli handphone (HP) yang lumayan bagus, harganya sekitar Rp1,3 juta. Saat membongkar celengan uangnya terkumpul ada sekitar Rp1 juta, berarti kurang Rp300 ribu. Kurangnya itu yang kita tutupi. Kenapa? Dengan hasil jerih payahnya mengumpulkan uang, maka ia akan menghargai barang yang ia beli, ia akan bertanggungjawab untuk menjaganya. Dan ketika ia membutuhkan sesuatu di kemudian hari, ia akan berusaha untuk menabung," paparnya.
Belajar Mengelola Keuangan Sejak Dini
Sedikit agak berbeda dengan Mulia Banurea, salah seorang ASN di Kemenag Sumut yang mengajari anaknya menabung dengan membuka tabungan di bank plat merah lengkap dengan ATM-nya.
Empat anaknya, anak pertama dan kedua sudah dibukakan buku tabungan, yaitu Mufidah Carina Banurea kelas 1 SMA Plus Azkia dan Rizky Kirana Banurea, Kelas VI SD Ulul 'Ilmi Islamic School. Sementara untuk M.Fatrin Samah Banurea Kelas IV SD An-Nizam Medan dan Nazly Ramadhan Banurea kelas II SD An-Nizam Medan belum dibukakan buku tabungan, tapi tetap diedukasi untuk belajar berhemat dan menabung.
"Untuk anak pertama dan kedua, setiap awal bulan saya kirimkan uang jajan ke rekening mereka masing-masing untuk satu bulan, sementara untuk anak ketiga dan keempat masih uang cash," paparnya.
Menurut suami Latifah D.Kep Ners, perawat yang bertugas di Puskesmas Mandala Medan, pembukaan buku tabungan untuk anak saya yang pertama dan yang kedua sebagai bentuk edukasi dan tanggungjawab bagaimana mereka sejak dini bisa mengelola uangnya sendiri.Karena mereka yang memegang ATM-nya dan mereka juga memiliki aplikasi mobile banking-nya.
"Anak saya Mufidah Carina yang sudah duduk dibangku SMA, belakangan ini sudah merasakan bagaimana berhemat dan menabung. Ketika dia punya keinginan untuk membeli sesuatu, maka ia akan rela untuk menyisihkan uang jajanya dan selalu tersisa setiap bulannya," papar Mulia Banurea.
Bale by BTN
Berbicara tentang edukasi dan literasi keuangan kepada generasi milenial, Kepala Cabang BTN Medan Vidy Aryo Fajar saat dihubungi, Sabtu (15/2/2025) menyampaikan bahwa BTN Medan sudah melaksanakan kerjasama dengan USU, Unimed serta beberapa kampus dan sekolah lainnya di Medan dalam program BTN Goes to Campus dan BTN Goes to School.
"Pada saat kita melakukan edukasi menabung di kampus USU, kita mengenalkan BTN Mobile yang saat ini bertransformasi menjadi Bale by BTN dan pengenalan program pembayaran pakai QRIS yang memberikan kemudahan dan keuntungan lebih. Sampai hari ini BTN terus melakukan pengembangan digital yang memberikan kemudahan dan keamanan bertransaksi bagi nasabah, khususnya kaum milenial yang setiap hari mengakrabi teknologi," paparnya.
BTN yang sudah genap berusia 75 tahun, secara resmi meluncurkan Bale by BTN, sebuah Super App yang menawarkan solusi menyeluruh dan layanan terbaik melalui inovasi digital. Melalui peluncuran tersebut, BTN berharap dapat mencatat sekitar 3,6 juta hingga 5 juta pengguna (user) Bale by BTN dalam dua tahun ke depan.
Sosialisasi dan pengenalan Bale by BTN yang dilakukan BTN Cabang Medan adalah lewat berbagai kegiatan seperti branding lewat banner, serta ikut dalam pameran UMKM. Untuk mengenalkan Bale by BTN ke masyarakat umum, BTN bekerjasama dengan Bank Indonesia, dan aktif menawarkan program-program baru di media sosial resmi BTN.