Ekonomi

Harga Minyak Mentah Anjlok Hingga 2%, Ini Biang Keroknya

rizky
Hand over
Ilustrasi
MATATELINGA. New York - Di tengah ekspektasi gangguan pasokan di Teluk Meksiko AS bersifat jangka pendek. Selain itu, kekhawatiran resesi mengaburkan prospek permintaan minyak. Harga minyak anjlok hingga 2% pada akhir perdagangan Jum'at.



Perlu untuk diketahui, pasar juga menyerap pandangan permintaan yang kontras dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA).


"Kami melihat perlambatan ekonomi, tetapi tidak jelas apakah itu perlambatan sebesar yang diprediksi oleh beberapa pandangan baru-baru ini," kata Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen.


Baca Juga:Sebagai Wujud Kepedulian, Polwan Polres Labuhanbatu Gelar Anjangsana Purnawirawan

"Permintaan akan pasang surut, tetapi pasokan masih menjadi perhatian utama," tambahnya.


Sanksi Eropa terhadap minyak Rusia akan diperketat akhir tahun ini sementara pelepasan energi terkoordinasi selama enam bulan yang disepakati oleh Amerika Serikat dan negara maju lainnya akan berjalan pada akhir tahun.



IEA menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaannya menjadi 2,1 juta barel per hari, dengan alasan peralihan gas-ke-minyak di pembangkit listrik.


IEA juga menaikkan prospek pasokan minyak Rusia sebesar 500.000 barel per hari untuk paruh kedua 2022 tetapi mengatakan OPEC akan berjuang untuk meningkatkan produksi.



Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober merosot USD1,45 atau 1,5% menjadi USD98,15 per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September terpangkas USD2,25 atau 2,4% menjadi USD92,09 per barel.


Untuk minggu ini, harga Brent naik 3,4% minggu ini setelah jatuh 14% minggu lalu di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan inflasi dan suku bunga akan memukul pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar. Sementara itu WTI naik 3,5%.



"Kami mundur sedikit setelah kenaikan besar kemarin," kata Analis Hrup Price Futures, Phil Flynn, seperti dikutip dari Okezone, Sabtu (13/08/2022).


Para awak diperkirakan akan mengganti bagian pipa minyak yang rusak pada akhir Jum'at (12/08/2022) kata seorang pejabat pelabuhan Louisiana, yang memungkinkan dimulainya kembali produksi di tujuh anjungan minyak lepas pantai Teluk Meksiko AS.



Pada Kamis (11/08/2022), produsen minyak utama Teluk Meksiko AS Shell mengatakan pihaknya menghentikan produksi di tiga anjungan laut dalam di wilayah tersebut. Ketiga anjungan tersebut dirancang untuk menghasilkan gabungan hingga 410.000 barel minyak per hari.


Pipa Amberjack, salah satu dari dua yang dihentikan karena kebocoran, telah dimulai kembali dengan kapasitas yang berkurang, kata juru bicara Shell Cindy Babski. Pipa Mars tetap offline tetapi diperkirakan akan kembali beroperasi pada Jum'at (12/08/2022), katanya.

Penulis
: Mtc
Editor
: Rizky
Tag:harga minyakHarga Minyak Mentah AnjlokMatatelingaTerkini

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.