Ekonomi

Didorong Data Inflasi, Wall Street Ditutup Lebih Tinggi

rizky
Hand over
Ilustrasi
MATATELINGA, Jakarta : Nilainya kerap sekali mengalami perubahan hampir pada setiap harinya. Dan kali ini, pada perdagangan Kamis (12/01/2023) waktu setempat, Wall Street ditutup lebih tinggi, memperpanjang kenaikan baru-baru ini. Hal tersebut karena data inflasi yang menunjukkan penurunan harga konsumen pada bulan Desember mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga yang kurang agresif dari Federal Reserve.



Saham Microsoft (MSFT.O) naik 1,2%, memberikan dorongan terbesar untuk S&P 500 dan Nasdaq, sementara saham energi juga lebih tinggi seiring dengan harga minyak. Energi (.SPNY) naik 1,9% dan merupakan kinerja terbaik hari ini di antara sektor-sektor.


"Laporan (CPI) menegaskan bahwa inflasi berada dalam tren menurun dan telah berbalik arah," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York.


Baca Juga:Dirut PDAM Tirtanadi Sumut Kabir Bedi : Siap Dukung Rangkaian JMSI di HPN Sumut

Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker dan Presiden Fed St. Louis James Bullard mengakui moderasi harga, tetapi menekankan perlunya pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut untuk membawa inflasi turun ke target bank sentral.


The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Desember, setelah empat kali kenaikan 75-bps berturut-turut.



Bank-bank besar AS diperkirakan melaporkan laba kuartal keempat yang lebih rendah, karena pemberi pinjaman menimbun dana untuk mempersiapkan perlambatan ekonomi.


Selain itu, pendapatan S&P 500 secara keseluruhan diperkirakan menurun dari tahun ke tahun pada kuartal keempat, menurut data IBES dari Refinitiv, yang akan menjadi penurunan pendapatan kuartalan AS pertama sejak 2020.


Penulis
: Mtc
Editor
: Rizky
Tag:MatatelingaTerkiniWall StreetWall Street ditutup lebih tinggi

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.