Pelonggaran kebijakan moneter BI diperkirakan akan menurunkan cost of fund, yang pada gilirannya akan mendorong penurunan suku bunga kredit. Skenario ini dapat meningkatkan permintaan kredit, sehingga perekonomian berpotensi pulih dan membaik, terutama ketika masa transisi pemerintahan.
Di sisi lain neraca Perdagangan Indonesia tetap stabil dan cadangan devisa yang terus meningkat. Adapun pada Agustus 2024, inflasi umum sedikit menurun menjadi 2,12% year on year (yoy), turun dari 2,13% yoy pada Juli 2024.
Dengan analisa ini, Ibrahim memproyeksi pergerakan rupiah punya peluang menguat di rentang Rp 15.070 - Rp 15.180 per dolar AS pada Senin (23/9/2024).
Tidak jauh berbeda Josua memproyeksi rupiah berpotensi bergerak menguat di kisaran 15.050-15.200 per dolar AS pada Senin (23/9/2024).
Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.