Matatelinga - Jakarta, Pemegang saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) menyetujui keputusan perusahaan
untuk melakukan akuisisi dan merger dengan PT Axis Telekom Indonesia
(AXIS). Keputusan tersebut disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPLSB) hari ini.
Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengatakan, sesuai dengan perjanjian jual beli bersyarat (Conditional Sales Purchase Agrement-CSPA)
antara XL dan STC, setelah memperoleh persetujuan dari pemegang saham
dan regulator terkait maka XL akan segara melakukan pembayaran kepada
pemegang saham AXIS sekira USD865 juta.
"Untuk membiayai
transaksi ini XL akan menggunakan kombinasi pinjaman yaitu dari pemegang
saham Axiata sekira USD500 juta (58 persen) dan pinjaman dari institusi
finansial sekira USD365 juta (42 persen)," ucap Hasnul seusai RUPLSB di
Balai Kartini, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Menurut Hasnul, XL juga
telah mendapatkan persetujuan dari dua regulator pasar modal yaitu
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Proses
akuisisi dan merger XL-AXIS ini juga telah mendapatkan persetujuan dari
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM).
Hasnul mengungkapkan, keputusan pemegang
saham mendukung rencana akuisisi dan merger memiliki arti yang sangat
strategis bagi kemajuan XL di masa yang akan datang.
"Kami berharap
XL akan mampu memberikan layanan yang lebih baik dan menjangkau lebih
banyak pelanggan di seluruh Indonesia," sambungnya.
Hasnul
menambahkan, momentum konsolidasi ini juga sangat penting untuk
memperkuat industri telekomunikasi yang memiliki peran strategis dalam
mendorong perekonomian nasional.
Hasnul menambahkan, berdasarkan
analisa bisnis dan teknik yang telah dilakukan perusahaan akuisisi dan
merger XL-AXIS ini akan dapat memberikan keuntungan jangka panjang baik
kepada XL, shareholders maupun stakeholders telekomunikasi di Indonesia.
Melalui akuisisi dan merger XL dapat mengatasi keterbatasan sumber daya
yang kini dialami oleh perusahaan.
"Keputusan merger dan
akuisisi dengan AxIs ini merupakan pilihan logis untuk memenuhi
ekspektasi pelanggan yang terus meningkat terhadap layanan
telekomunikasi. Kami berharap upaya yang kami lakukan ini dapat menjadi
pengalaman penting dalam upaya melahirkan industri telekomunikasi yang
sehat di Tanah Air," imbuhnya.
(Okc/KNIA)