Matatelinga - Jakarta, Hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah di Indonesia menjadi berkah
tersendiri untuk penjual jas hujan. Salah satunya penjual jas hujan yang
berada di sepanjang jalan Matraman Raya, Jakarta Timur.
Diyanto
(22), pedagang jas hujan asal Cirebon mengaku sejak satu bulan yang lalu
atau awal Januari 2014 telah menjual hampir 100 potong jas hujan.
Menurutnya, musim hujan seperti ini dagangan jas hujannya laku keras
terutama dibeli oleh pengendara motor yang melintas.
"Paling
banyak yang beli jas hujan celana dan baju sekira 70 potong, yang jas
hujan langsung sudah 30 potong," ucap Diyanto kepada Okezone.
Pedagang
musiman ini mengungkapkan, rata-rata jas hujan yang dijualnya diharga
Rp40.000 hingga yang paling mahal Rp70.000 per potong tergantung
kualitas bahan jas hujannya.
Dia menambahkan, dalam satu hari mampu menjual jas hujan hingga 10 bahkan 12 potong dengan harga yang bervariasi.
"Kalau
pendapatan hingga satu bulan yang lalu hingga sekarang sudah Rp5 juta.
Kalau jual 10 potong dalam satu hari rata-rata pendapatan bisa
Rp500ribu," ucapnya.
Namun, dirinya tak menampik apabila cuaca
sedang panas kembali membuat daganganya tidak diburu pelanggan.
Menurutnya dalam satu hari cuma dapat menjual dua hingga tiga potong.
"Kalau musim panas, dikit mas yang beli. Paling dua sampai tiga potong aja," tuturnya.
Diyanto
mengatakan, jas hujan yang dijualnya diperoleh dari agen yang ada
dipasar Jatinegara. Dirinya menambahkan, kalau sudah tidak musim hujan,
dagangan jas hujannya disimpan kembali hingga musim hujan atau cuaca
sedang hujan.
"Pendapatan yang saya raih itu, saya beli jas hujan lagi," paparnya.
Menurutnya,
dengan banyak pedagang yang menjual jas hujan seperti dirinya tidak
merasa tersaingi karena dirinya menganggap rezeki sudah ada yang
mengatur.
"Disepanjang jalan ini ada kurang lebih 60 pedagang," kata Diyanto.
Sementara
itu, pedagang musiman jas hujan lainnya Ade (30) mengatakan mendapat
berkah dari musim hujan seperti ini. Menurut Ade, dirinya pun sudah
menjual hampir 100 potong jas hujan dengan rata-rata jas hujan yang
dijualnya paling mahal Rp200 ribu dan paling murah Rp50 ribu.
"Ini yang paling mahal Rp200 ribu, ada merk-nya. Sehari bisa dapat Rp700 ribu," kata Ade.
Tak
berbeda dengan Diyanto, Ade pun mengaku musim hujan seperti ini memang
membuat banyak yang membeli, tapi kalau sedang musim panas dagangannya
sepi pembeli.
"Ya kalau enggak hujan, paling yang beli empat
potong. Paling banyak 10 potong. Pembeli banyak cari jas hujan yang
celana+baju. Yang untuk bermerk jarang-jarang," ucap Ade.
Untuk
saingan pedagang jas hujan, dirinya pun tidak ada trik khusus untuk
menarik pelanggan. "Ya kalau ada yang berhenti disini dan beli
alhamdulillah," pungkasnya.
(Okc/KNIA)