Ekonomi

Gairah Pasar Modal Di Tahun Kuda Kayu

Administrator
Matatelinga - Jakarta, Tahun ini merupakan tahun Kuda Kayu Hijau, pasalnya tahun ini memiliki
siklus 60 tahun sekali. Lalu, bagaimana kondisi pasar modal pada tahun
kuda?


Secara historis mulai 1928 silam, enam dari delapan tahun
yang bershio Kuda, bursa Amerika Serikat bergerak negatif, turun dengan
rata-rata 4,9 persen. Kemudian 1954, bursa bergerak bullish besar dengan kenaikan mencapai 21,21 persen.

 
Sementara
itu, dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik
3,4 persen. Pada awal memasuki bulan kedua tahun ini, investor perlu
mengetahui bahwa secara tradisional sejak tahun 1990, IHSG cenderung
melemah tipis di bulan Februari, lalu akan beranjak naik lagi jelang
rilis laporan keuangan emiten di akhir kuartal pertama.


"Trend-nya buy on weakness saham-saham selektif, lalu sell on news di akhir bulan Maret," ungkap Head of Research KSK Financial Group David Cornelis dalam riset yang diterima sumber, Minggu (2/2/2014).
 
Dari
sisi emiten, pada tahun ini emiten harus berdaya tahan kuat, bekerja
keras dan tangguh memikul beban berat. Kondisi ini muncul lantaran
adanya risiko di tahun Kuda yang bersifat kompetitif dinamis dan
bergerak cepat dramatis.


Salah satu masalah yang muncul paling
dekat adalah kenaikan TDL hingga 65 persen mulai bulan Mei, selang dua
bulan sekali, hingga Desember 2014. Adapun setiap kenaikan 10 persen
akan menaikkan inflasi hingga 0,3 persen dan setiap pelemahan rupiah
sebesar Rp1.000 cenderung menurunkan pertumbuhan laba sebesar 5 persen.


Pada
saat-saat hari libur panjang akhir pekan ini, investor perlu merumuskan
strategi investasi di tahun Kuda. Di semester pertama, radar investor
harus mengarah pada sektor defensif, dengan saham selektif pilihan
seperti GGRM, JSMR, KLBF, LPPF, PGAS, TLKM, UNVR untuk enam bulan
pertama, pasar berunsur Kayu, seperti kecantikan, pendidikan dan
perkebunan. Kayu juga dekat dengan Air, seperti distribusi, pelayaran
dan telekomunikasi.

 
Sedangkan pada semester dua, saham
selektifnya adalah BBRI, BMRI, CTRA, PTPP, SMGR, SMRA, SSIA. Sedang enam
bulan kedua, pasar berunsur Api. Kayu selaras dengan Api, yaitu
batubara, hiburan dan restoran, serta unsur Tanah seperti properti dan
semen.

 
Dengan biaya ekuitas sebesar 16 persen, pertumbuhan laba
sebesar 13 persen dan tingkat pengembalian ekuitas sebesar 20 persen,
sektor yang menarik adalah Bank, Komoditas dan Properti. "Tahun ini
target IHSG adalah balik ke level 5.000," ujarnya.





(Okc/KNIA)

Tag:KPKkorupsi

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.