Matatelinga - Jakarta, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
2013 mengalami penurunan. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang
2012 sebesar 6,23 persen, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 justru
turun ke kisaran 5,78 persen.
Kepala
BPS Suryamin mengungkapkan, Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) masih
dikuasai oleh Pulau Jawa. Pulau Jawa mempunyai andil 57,78 persen dari
PDB triwulan IV-2013. "Dengan urutan tiga provinsi terbesarnya adalah
DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat," kata dia dalam keterangannya,
Rabu (5/2/2014),
Secara kuantitatif, kegiatan-kegiatan di
sektor sekunder dan tersier masih terkonsentrasi di Pulau Jawa,
sedangkan kegiatan sektor primernya lebih diperankan oleh luar Jawa.
Sementara,
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 menurut sisi pengeluaran
terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 5,30 persen,
diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 5,28 persen, Komponen
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh 4,87 persen, dan Komponen
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4,71 persen.
Sementara,
komponen impor sebagai faktor pengurang mengalami pertumbuhan sebesar
1,21 persen. Pada 2013, PDB (harga berlaku) digunakan untuk memenuhi
Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 55,82 persen.
Adapun
Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 9,12 persen, Komponen
Pembentukan Modal Tetap Bruto atau Komponen Investasi Fisik 31,66
persen, ekspor 23,74 persen, dan Komponen Impor 25,74 persen.
(Okc/KNIA)