Beberapa warga yang terdampak, seperti Agustina, Ami, Mirah, Muktar Gultom, Yanti, Upik, Rehan, Sinaga, Torkis, dan Rossa, menyampaikan keluhan mereka atas lonjakan tarif yang tidak masuk akal tersebut.
[adsebse]
"Naiknya enggak masuk akal. Dari Rp660 ribu jadi Rp3,6 juta per bulan. Ini seperti mau mengusir kami secara halus," kata Panjaitan, salah satu penghuni rusun.
Warga juga mengungkapkan bahwa di tengah situasi ekonomi yang sulit, mereka sudah kesulitan menjalankan usaha, bahkan sering merugi.
BACA JUGA:Wartawan di Tanjungbalai Tuntut Penonaktifan Kadis Perindag Terkait Dugaan Pengancaman"Modal air saja sudah Rp2,8 juta sebulan, belum lagi bayar listrik, gaji karyawan, minyak becak, tutup botol... semua itu belum cukup untuk menutup biaya sewa yang naiknya nggak manusiawi," keluh Muktar.
Sebagai bentuk perlawanan, warga membentuk sebuah wadah bernama Forum Warga Rusunawa Kayu Putih. Forum ini berencana menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut penurunan tarif sewa.
Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.