Memang, lanjutnya, Rutan Perempuan Medan ini memiliki perpustakaan, walau dengan koleksi yang masih terbatas. Diharapkan Kehadiran perpustakaan keliling ini bisa memperkaya dan menambah bahan bacaan bagi warga binaan.
"Setiap Sabtu kita bawa lebih kurang seribu buku. Tema buku yang kita bawa bermacam dan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan para warga binaan. Misalnya soal keterampilan, keperempuanan, agama, dan sebagainya," sebutnya seraya berharap, program ini terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi para warga binaan di Rutan tersebut.
Kasubsi Pengelolaan Rutan Perempuan Medan Kanwil Sumut, Julitri Roma Pasaribu mengatakan kolaborasi pihaknya dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Medan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan berbasis HAM kepada warga binaan.
"Di sisi lain, kegiatan ini juga upaya untuk meningkatkan kualitas pembinaan kepribadian dan kemampuan intelektual melalui minat baca," ungkapnya.
Dia mengharapkan melalui kegiatan warga binaan juga mendapat bekal yang baik ketika keluar dari Rutan.