Senin, 14 Juli 2025 WIB

Pemkot Tanjungbalai Hadapi Krisis Anggaran, Rekanan Diminta Waspada

- Kamis, 15 Agustus 2024 19:00 WIB
Pemkot Tanjungbalai Hadapi Krisis Anggaran, Rekanan Diminta Waspada
Matatelinga.com
Dewan Penasehat Victim 61, Edi Hasibuan.
MATATELINGA,Tanjungbalai: Defisitnya kas daerah pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungbalai menuai tanggapan dari lembaga Investigasi Centra Informasi Masyarakat (Victim-61). Dewan Penasehat Victim 61, Edi Hasibuan, mengatakan krisisnya keuangan di kas daerah membuktikan gagalnya program kerja pemerintah kota setempat.


BACAJUGA

Selisih pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang signifikan telah memaksa pemerintah kota melakukan refocusing anggaran, sebuah tindakan yang menurut Edi Hasibuan mengindikasikan kegagalan dalam perencanaan awal.



“Defisit keuangan yang terjadi membuktikan bahwa program kerja dalam APBD tahun ini tidak disusun dengan serius,” tegas Edi Hasibuan dalam keterangannya kepada wartawan. Kamis, (15/8).

Lebih lanjut, Edi menjelaskan bahwa refocusing anggaran yang dilakukan saat realisasi APBD sudah mencapai lebih dari 40% berpotensi mengganggu pelaksanaan proyek-proyek yang sudah masuk dalam tahap lelang. Hal ini dikarenakan kontrak yang sudah terjalin sulit untuk dibatalkan.

[br]

“Serapan anggaran untuk belanja barang dan jasa serta belanja modal masih sangat rendah. Jika refocusing terus dilakukan, maka program-program yang bersumber dari pos anggaran tersebut akan terdampak besar,” ujarnya.

Mengingat kondisi tersebut, Edi Hasibuan mengimbau agar para rekanan yang ingin terlibat dalam proyek-proyek pemerintah daerah untuk lebih berhati-hati. Ia mengingatkan adanya risiko pembayaran proyek yang tertunda dan menjadi utang pemerintah kota di tahun berikutnya.

“Para rekanan harus memastikan ketersediaan anggaran sebelum memulai proyek. Jangan sampai terjebak dalam proyek yang pembayarannya tidak jelas,” pesannya.

Sebelumnya Kabid Anggaran BPKPAD Pemkot Tanjungbalai, Donny Ardin, mengakui adanya defisit anggaran. Ia menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh kesalahan dalam perhitungan proyeksi pendapatan.

“Untuk menutupi kekurangan anggaran, terpaksa dilakukan refocusing,” ujarnya.

Donny juga mengungkapkan adanya potensi terjadinya utang pemerintah kota jika refocusing anggaran tidak dapat mengatasi masalah defisit.

"Prediksi terburuknya , jika kegiatan itu tidak terbayarkan maka akan menjadi utang pihak tiga," Katanya. (Riki)

Editor
: Putra
SHARE:
 
Tags
 
Komentar
 
Berita Terbaru