MATATELINGA, Medan : Terhitung sejak 1 November 2024, Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika Wilayah I telah menganalisis kejadian bencana hdrometeorologi di Sumatera Utara, seperti banjir, tanah longsor, dan banjir bandang yang terjadi terus menerus hingga akhir November 2024.
Seperti disampaikan Kepala Balai BMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho saat konferensi pers di kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro Medan, Kamis (28/11/2024) kemarin.
Dari analisis yang dilakukan diperoleh data, bahwa tanggal 1 November 2024 terjadi banjir di Kabupaten Asahan, tanggal 2 - 14 November 2024 terjadi banjir di Kabupaten Langkat, 12 November 2024 banjir di Kota Medan, 16 November 2024 banjir bandang di Kabupaten Samosir, 17 November 2024 banjir di Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Simalungun dan Labuhanbatu serta di Kota Medan.
Kemudian, tanggal 21 November 2024 longsor di Kabupaten Mandailing Natal, 22 November 2024 banjir di Kabupaten Deli Serdang dan Padang Lawas, 23 November 2024 banjir bandang di Tapanuli Selatan dan Deli Serdang, longsor di Kabupaten Karo.
"Baru saja terjadi, tanggal 27 November 2024 banjir di Kota Medan, Binjai dan Kabupaten Deli Serdang. Longsor di daerah Sembahe mengakibatkan korban jiwa dan sebagian mengalami luka berat dan ringan," paparnya.
Prakiraan curah hujan bulan November 2024, pada umumnya berada dalam kategori menengah hingga tinggi berkisar antara (201-500 mm). Daerah yang diprakirakan memiliki curah hujan kategori sangat tinggi (>500 mm) meliputi sebagian Kabupaten Tapanuli Tengah.
"Sementara untuk bulan Desember, prakiraan curah hujan pda umumnya berada dalam ketegori menengah berkisar antara (101-300 mm). Daerah yang diprakirakan memiliki curah hujan kategori tinggi (301-500mm) meliputi sebagian Kabupaten Asahan, Dairi, Humbang Hasundutan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Hendro Nugroho mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah yang curah hujannya tinggi agar tetap waspada, warga masyarakat yang hendak bepergian ke objek wisata sungai, pantai atau daerah pegunungan agar berhati-hati dan bila perlu menunda dulu untuk berwisata di daerah sungai daerah pegunungan yang rawan longsor.