✕
Berita Sumut

PLN Tak Kunjung Bayar Hutang, Warga Nias Mulai Resah Jelang Pemadaman Listrik Total

Administrator
google
Ilustrasi
Matatelinga.com, Ancaman pemadaman total listrik di Nias, Sumatera Utara, membuat warga mencium ketidakberesan pihak PLN. Dugaan warga muncul akibat tidak kunjung selesainya masalah pembayaran hutang PLN kepada APR Energy sebagai penyedia suplai daya listrik.


Warga pun merasa khawatir dan gelisah menghadapi pemadaman listrik total di Nias pada akhir Mei ini. Pemadaman sendiri diketahui berdasarkan surat terbuka APR yang tersebar di media sosial.


"Benar-benar khawatir jika listrik kembali padam kedua kalinya di Nias ini. Isu ini kita mengetahuinya di media sosial," Ungkap Kris Harefa, salah seorang warga Nias, Sabtu (21/5/2016).


Kris mengaku merasa prihatin dengan kondisi listrik di Nias akibat adanya masalah PLN dengan APR, sehingga menumbalkan seluruh warga Nias dengan tidak dipasoknya listrik.


"Jangan lah warga nias dikorbankan dengan masalah PLN dengan APR, kalau memang PLN punya utang dengan APR agar diselesaikan saja. Jangan sampai akibat ketidakberesan mereka, warga Nias jadi tumbalnya,” kesalnya. Seperti dilansir dari laman okezone.com


Hal senada juga disampaikan salah seorang tokoh masyarakat Gunungsitoli, Aroni Zendrato. Ia mengungkapkan rasa kecewanya terhadap PLN. "Kita sangat resah dan kecewa dengan isu yang beredar di kalangan masyarakat, mengapa ada lagi ancaman pemadaman listrik. Jika benar APR Energy akan hengkang dari pulau Nias maka masyarakat dijadikan korban,” ucapnya.


Pihaknya berharap agar Presiden RI, Joko Widodo turun tangan mengantisipasi masalah listrik di Nias, supaya kejadian pemadaman listrik tidak terulang kembali seperti pada bulan April lalu.


Untuk diketahui, Pulau Nias sempat gelap gulita selama 12 hari pada 1


-13 April 2016 lalu, kini krisis listrik kembali mengancam Pulau Nias karena masalah antara PLN dengan APR Energy, selaku pemilik pembangkit listrik tenaga diesel sewa di Nias belum selesai.


APR energy mengirimkan surat terbuka kepada penduduk Nias yang isinya mengungkapkan kekecewaan pada PLN karena tidak dibayarkannya biaya sewa hingga puluhan miliar rupiah. Mereka bahkan mengancam akan menghentikan operasi pembangkit listrik pada akhir bulan Mei ini.



(Fit)

Tag:listrikMatatelingaPLN

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.