Matatelinga.com, Pasca Gunung Sinabung, Kabupaten Karo,
Sumatera Utara pada Sabtu kemarin dengan mengeluarkan awan panas, korban yang meninggal makin bertambah.
Kini, Gunng Sinabung memakan korban, sebanyak enam orang dan tiga
orang lainnya kritis.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
pada wartawa melalui pesan singkatnya , mengatakan, korban sebelumnya berjumlah tujuh orang kini bertambah
menjadi sembilan orang. Untuk yang kritis sedang menjalani perawatan
intensif di rumah sakit.
"Data sementara dari BPBD Karo, terdapat sembilan orang terlanda awan
panas, di mana enam orang meninggal dunia dan tiga orang kritis dengan
luka bakar terkena awan panas. Semua korban berada di RS Efarina Etaham
Kabanjahe," ujar Sutopo,akunya, Minggu (22/5/2016).
Diketahui, sembilan orang korban dari semburan awan panas Gunung
Sinabung tersebut adalah warga Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat,
Kabupaten Karo yang berada di zona merah saat kejadian Gunung Sinabung
meletus yakni,meninggal dunia, Karman Milala ,60, Irwansyah Sembiring ,17, Nantin Br. Sitepu ,54, Leo Perangin-angin, Ngulik Ginting, Ersada Ginting ,55, sedangkan mengalami Luka-luka diantaranya, Brahim Sembiring ,57, Cahaya Sembiring ,75, Cahaya br Tarigan ,45,
Hingga saat ini, Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD,
PMI, relawan dan masyarakat sekitar terus melakukan pencarian korban
dengan menyisir rumah dan kebun masyarakat Desa Gamber yang berada dalam
radius 4 km dari Puncak Gunung Sinabung.
Menurut Sutopo, seharusnya tidak ada aktivitas di area tersebut
karena berbahaya dari ancaman awan panas, lava pijar, bom, lapili, abu
pekat dan material lainnya. Namun, masyarakat tetap nekat berkebun dan
tinggal sementara waktu sambil mengolah kebun dan ladangnya.
"Alasan ekonomi adalah faktor utama yang menyebabkan masyarakat Desa
Gamber tetap nekat melanggar larangan masuk ke desanya," katanya.
(Mtc)